Sukses

BMKG: Banjir Jakarta Juga Karena Laut Pasang

Selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir di Jakarta juga dipengaruhi oleh siklus pasang-surut air laut.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, banjir yang menerjang di sejumlah wilayah Jakarta dan mengakibatkan beberapa ruas jalan terputus, Selasa (15/1/2013) kemarin, disebabkan oleh curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di wilayah Bogor, Jawa Barat. Selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir di Jakarta juga dipengaruhi oleh siklus pasang-surut air laut.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Mulyono Prabowo mengatakan, curah hujan yang terjadi kemarin di wilayah Bogor itu mencapai 100 milimeter dalam satu hari. "Hujan kemarin selama satu hari mencapai 100 milimeter," kata Prabowo di Gedung BMKG, Jakarta, Rabu (16/1/2013).

Menurutnya, curah hujan dengan 100 milimeter itu tidak menutup kemungkinan akan meningkat sepanjang bulan ini. "Curah hujan itu dapat meningkat 300-400 milimeter selama satu bulan," kata Prabowo.

Ia melanjutkan, selain hujan dengan intensitas tinggi, banjir di Jakarta juga dipengaruhi oleh siklus pasang-surut air laut. Prabowo mengatakan, pada pertengahan hingga akhir bulan Januari ini air laut sedang pasang.

Dengan pasangnya air laut, menyebabkan air sungai tidak bisa mengalir ke laut. "Kami menduga air hujan dari daerah hulu yang melalui sungai di Jakarta tertahan masuk ke laut karena air sedang pasang," ucapnya.

Prabowo menjelaskan, selain dua faktor utama tersebut, masih ada beberapa faktor lain yang menyebabkan wilayah Jakarta terendam banjir. Faktor itu antara lain penyimpangan tata ruang kota, tersumbatnya air sungai, dan sistem drainase yang buruk.

Lebih lanjut, dia menuturkan periode musim penghujan yang terjadi pada November 2012 hingga Maret 2013, akan mencapai puncaknya pada Januari sampai Februari 2013. "Peluang terjadinya curah hujan dengan intesitas tinggi dapat terjadi pada rentang waktu antara pertengahan Januari hingga pertengahan Februari," ujarnya. (Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.