Sukses

Saksi Kasus Bocah R Kemungkinan Bertambah

Sejauh ini, sudah diperiksa 19 orang saksi yang diduga terkait dengan kematian korban.

Penyebab kematian bocah R (11) yang diduga menjadi korban kekerasan seksual hingga kini masih menjadi teka-teki. Polisi belum juga menemukan pelaku yang diduga melakukan kekerasan seksual terhadap siswa SDN 02 Petang, Rawabebek Jakarta Timur, itu.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, penyidik Polrestro Jakarta Timur dibantu Polda Metro Jaya masih melakukan penyelidikan di lapangan. Sejauh ini, sudah diperiksa 19 orang saksi yang diduga terkait dengan kematian korban.

"Sudah kita periksa, dan secara maraton kepada mereka kita upayakan untuk diuji coba di lapangan. Baik TKP (tempat kejadian perkara), barang-barang yang dicurigai, maupun keterangan pada mereka untuk menjurus siapa kira-kira yang paling dekat dikatakan sebagai pelaku. Namun, sampai hari ini belum dapat kita temukan seratus persen," ujar Rikwanto di jakarta, Sabtu (12/1/2013).

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan jumlah saksi dapat bertambah lagi menjadi lebih dari 20 orang. Hal itu dilakukan guna mencari kepastian, dan siapa yang memiliki keterkaitan dengan pelaku kekerasan seksual terhadap R.

"Dari 19 saksi ini belum bisa kita kerucutkan sebagai pelaku. Masih perlu pembuktian dengan alat bukti lainnya," tuturnya.

Rikwanto mengungkapkan, kendala yang dihadapi penyidik adalah minimnya alat bukti. Oleh karena itu penyidik tak mau gegabah dalam menetapkan pelaku dugaan kekerasan seksual terhadap R.

"Nanti riskan bila dalam perjalanannya diketahui pelaku yang sebenarnya. Kedua, si korban sudah meninggal dunia, dan tidak bisa dinyatakan juga si A atau si B pelakunya. Ini tantangan bagi penyidik di Polres Jaktim dan Polda Metro untuk mengungkapnya," jelasnya.

Penyidik hingga saat ini belum menerima secara resmi hasil otopsi terhadap jasad R dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Meskipun, hasil visum dari Rumah Sakit Persahabatan menggambarkan bahwa R diduga alami kekerasan seksual sebelum koma dan akhirnya meninggal dunia.

"Jadi penyidik belum bisa mempelajari isinya apa. Dari RS Persahabatan mengungkapkan pemeriksaan awal itu memang ditemukan kerusakan pada organ intim akibat benda tumpul," pungkas Rikwanto. (Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini