Sukses

Polda Tetap Proses Aduan Twit SARA Farhat Abbas ke Ahok

Polda Metro Jaya tetap melanjutkan dua laporan yang mengadukan advokat Farhat Abbas ke polisi.

Polda Metro Jaya tetap akan memproses laporan dugaan penghinaan berbau rasialis yang dilakukan advokat Farhat Abbas melalui akun Twitter-nya. Polisi akan mempelajari laporan itu.

"Memang ada dua laporan yang masuk dalam kaitan pernyataan di Twitter yang menjurus ke isu SARA. Penyidik akan menindaklanjuti dengan melengkapi administrasinya terlebih dulu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di Jakarta, Jumat (11/1/2013).

Namun demikian, Polda belum akan melayangkan surat panggilan untuk memintai keterangan dari pihak pelapor, para saksi maupun Farhat Abbas sebagai terlapor. Penyidik masih akan mempelajari terlebih dahulu laporan yang masuk, dan menunjuk unit dari satuan mana yang akan menangani kasus itu.

"Ya pasti harus ditindaklanjuti, disikapi. Tapi kami pelajari dulu oleh tim penyidik terkait apa yang disampaikan di Twitter. Lalu dua pelapor ini mewakili siapa, dan apa yang dimaksud dalam laporannya," jelas Rikwanto.

Kamis (10/1/2013) kemarin, Farhat dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya oleh Ketua Komunitas Intelektual Muda Betawi (KIMB) Ramdan Alamsyah. Laporan kedua datang dari Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) H Anton Medan.

Farhat Abbas dituduh melanggar pasal 4 huruf (b) angka (1) Undang-Undang Nomor 40 tahun 2004 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis, kemudian pasal 28 ayat 1 junto pasal 45 ayat 2 Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Farhat Abbas mengakui dan tidak membantah berkicau di Twitter kontroversial yang berisi: "Ahok sana sini protes plat pribadi B 2 DKI dijual polisi ke org Umum katanya! Dasar Ahok plat Aja diributin! Apapun plat nya tetap Cxxx!"
 
Farhat membantah keras bahwa kicauan itu menyerang etnik tertentu. "Ini saya luruskan. Itu bukan rasialis," kata Farhat kepada Liputan6.com. Menurut Farhat, kicauan itu justru tidak merendahkan warga etnik tertentu.

Farhat menilai, kicauan itu bermaksud agar Ahok tidak lagi mempermasalahkan nomor polisi B 2 DKI. "Saya juga tidak seekstrim Rhoma Irama. Saya malah mendukung mereka (Jokowi-Ahok) dulu," ujar suami artis Nia Daniati ini. Farhat sendiri sudah meminta maaf di akun Twitter miliknya. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini