Sukses

Aset Hambali dan Abu Jibril Dibekukan

Pemerintah AS membekukan aset dua tersangka pelaku Bom Bali, Hambali dan Abu Jibril. Seluruh warga AS diinstruksikan divaksinasi anticacar mengantisipasi serangan senjata kimia dan biologi.

Liputan6.com, Washington D.C: Pemberantasan jaringan terorisme internasional terus dilakukan pemerintah Amerika Serikat. Jumat (24/1), pemerintah AS membekukan aset di seluruh dunia atas nama dua tersangka pelaku Bom Bali Nurjaman Riduan Isamuddin alias Hambali dan Mohamad Iqbal Abdurrahman alias Abu Jibril. Selain itu, Departemen Luar Negeri AS juga mengajukan nama Hambali dan Abu Jibril dalam daftar hitam Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Seperti diketahui, Hambali diduga sebagai pemimpin senior Jamaah Islamiyah di kawasan Asia Tenggara. Disebut-sebut, Hambali bertanggung jawab terhadap seluruh operasi JI di Asia Tenggara, memberikan pendanaan dan menjadi penghubung JI dengan Al Qaeda. Sedangkan Abu Jibril dikenal sebagai nomor dua setelah Hambali dalam struktur JI di Asia Tenggara. Saat ini, Abu Jibril meringkuk di penjara Malaysia sejak ditangkap pada 2001.

Upaya antiterorisme juga dilakukan pemerintah Negeri Koboi itu dengan menginstruksikan seluruh warganya divaksinasi anticacar untuk mengantisipasi senjata kimia dan biologi Irak serta teroris. Pada tahap awal vaksinasi tersebut akan diutamakan bagi pekerja-pekerja sosial yang selanjutnya akan bertanggung jawab mevaksinasi warga umum lainnya. Sebanyak 20.000 dosis vaksin anticacar air telah dibagikan ke empat negara bagian--Connecticut, Vermont, Nebraska, dan California.

Sejumlah pakar kesehatan negeri Paman Sam menduga, senjata kimia dan biologi adalah andalan kelompok-kelompok teroris anti-AS, seperti Al-Qaeda. Senjata tersebut juga diperkirakan akan digunakan oleh Irak jika perang meletus. Ketakutan akan serangan senjata kimia ini juga sempat terjadi saat Perang Teluk 1991.

Langkah antiteroris juga merebak di sejumlah negara Eropa. Di Spanyol, dalam sebuah operasi, polisi setempat berhasil menangkap 19 orang warga pendatang asal Timur Tengah [baca: Polisi Spanyol Meringkus Anggota Jaringan Al Qaeda]. Belasan orang itu dituduh terkait dengan seorang pakar bom Al-Qaeda yang ditangkap di Paris, Prancis, tahun kemarin. Di Italia, polisi menangkap lima orang warga pendatang asal Maroko. Dari tangan para tersangka ditemukan satu kilogram bahan peledak dan sebuah peta rencana aksi teroris di London, Inggris. Di London, polisi setempat malah membebaskan tiga dari tujuh ulama Masjid Finsbury Park, yang ditangkap 20 Januari silam.(ORS/Nlg)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini