Sukses

Tol Jakarta-Merak Banjir, Serang ke Balaraja 10 Jam

Banjir yang terjadi di tol Tengerang-Merak, tepatnya di KM 58, masih belum bisa dilintasi kendaraan.

Banjir yang terjadi di tol Tengerang-Merak, tepatnya di KM 58, masih belum bisa dilintasi kendaraan. Akibatnya pengendara yang melewati jalan arteri Serang membutuhkan waktu lebih dari 10 jam dari gerbang tol Ciujung sampai Balaraja Barat.

"Dari tadi kendaraan tidak bergerak," kata Hartono (35) pengemudi truk tronton yang kendaraannya dialihkan menuju jalan arteri Serang, Jumat (11/1/2013).

PT Marga Mandala Sakti mengalihkan seluruh kendaraan dari Merak ke jalan arteri melalui gerbang tol Ciujung. Untuk kendaraan dari arah Jakarta, jalan dialihkan ke jalan arteri melalui gerbang tol Balaraja Barat.

"Kita terpaksa mengalihkan lalulintas karena ketinggian air sudah di atas satu meter, serta arusnya sangat deras, sehingga membahayakan pengguna jalan," kata Humas PT MMS Rahmatulloh.

Sementara itu, untuk arah sebaliknya, yakni dari Balaraja ke Ciujung, perjalanan membutuhkan waktu tempuh 2 sampai 5 jam lebih lama, karena padatnya volume kendaraan. Kondisi ini dikarenakan adanya genangan air dari luapan sungai Ciujung di jalan arteri Serang. Namunm, ketinggiannya masih 30 cm, dibandingkan dengan banjir di jalan tol yang ketinggian airnya sekitar 1,1 meter - 1,2 meter.

Genangan air sungai Ciujung di jalan arteri dapat dijumpai setelah jembatan yang melintasi sungai Ciujung sampai menjelang terowongan tot. Akibat genangan tersebut, sejumlah kendaraan mogok, sehingga menimbulkan kemacetan yang sangat parah di jalan arteri Serang.

Selain itu, di sepanjang arteri Serang juga penuh dengan aktivitas kegiatan manusia mengingat di kawasan tersebut banyak berdiri pabrik.

Kondisi demikian masih ditambah dengan keberadaan terminal angkutan umum yang sebagian supirnya tidak disiplin, seperti menaikan menurunkan penumpang bukan pada tempatnya.

Tidak hanya itu, di kawasan industri Cikande, pengguna kendaraan juga harus memperlambat kendaraannya, karena kondisi jalan yang rusak berat. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.