Sukses

Korban Terus Berjatuhan, Presiden Assad: Saya Tak Akan Mundur!

Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi kunci utama perang saudara di negaranya.

Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi kunci utama perang saudara di negaranya. Berlanjut atau tidaknya konflik antar kubu oposisi dan pemerintah ada di tangannya.

Meskipun pasukan oposisi terus menggempur militer dan permukiman warga sipil, Assad tetap bertahan dan bersikeras tidak akan mengundurkan diri.

"Saya ingin berdamai dengan berdiskusi bersama kelompok oposisi dan membentuk kabinet baru. Tapi saya tegaskan, saya tidak akan mundur!," tegas Assad dalam pidato pertamanya dalam 6 bulan terakhir di hadapan publik, seperti dilansir New York Times, Senin (7/1/2013).

Dengan nada menantang, percaya diri, dan kritis, Assad menyatakan tindakannya telah benar untuk menyerang markas oposisi meskipun menyebabkan rakyatnya tewas. Ia mengimbau kepada para pendukung untuk membinasakan para penentang di negaranya.

Presiden yang memegang nahkoda pemerintahan sejak tahun 2000 ini juga menuding upaya mediasi yang dilakukan PBB merupakan campur tangan asing. Menurutnya, kedatangan utusan PBB, Lakhdar Brahimi hanya membuat situasi negara semakin kacau.

"Setiap orang asing yang datang ke Suriah harus tahu kami tidak bisa diperintah," tegas Assad, disambut sorak sorai pendukungnya di Damaskus Opera House, Umayyah, Damaskus.

Sementara itu, korban jiwa terus berjatuhan di Suriah akibat perang saudara yang terjadi sejak Maret 2011 ini. Tak tanggung-tanggung, sudah ada 60 ribu orang tewas dalam perang saudara yang bergejolak sejak Maret 2011 tersebut.

Komisioner Badan Hak Asasi Manusia PBB Navi Pillay menyatakan, berdasarkan hasil pengamatan selama 5 bulan, terhitung 59.648 orang tewas di Suriah dari tanggal 15 Maret 2011 sampai 30 November 2012. (Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini