Sukses

Polri Tak Pernah Keluarkan Pelat DI 19 "Ferrari" Dahlan

Mobil yang dibanggakan Dahlan itu mengalami kecelakaan hebat saat melintasi turunan di sekitar Sarangan, Magetan.

Mobil listrik "Ferrari" Tucuxi yang dijajal Dahlan Iskan menuju Magetan mengalami kecelakaan. Menteri BUMN itu memasang pelat DI 19 di mobil nahas itu.

Markas Besar Kepolisian RI menegaskan tidak pernah mengeluarkan pelat DI 19 untuk mobil Dahlan itu. "Pelat tidak dibuat Polri," kata Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Boy Rafli Amar, Senin (7/1/2013).

Mobil yang dibanggakan Dahlan itu mengalami kecelakaan hebat saat melintasi turunan di sekitar Sarangan, Magetan. Dahlan mengaku memilih menabrakkan kendaraannya itu ke tebing saat melintasi turunan tajam.

Mobil listrik itu hancur, untungnya Dahlan dan satu penumpangnya, ahli teknologi mobil listrik, Riki Nelson, selamat. (Baca juga: Kronologi Kecelakaan "Ferrari" Tucuxi Versi Dahlan Iskan)

Danet Suryatama, pembuat mobil listrik Tucuxi senilai Rp 1,5 miliar itu menduga kecelakaan disebabkan adanya penggantian electric vacuum pump di mobil itu dengan alat lain.

"Kami mendengar penyebab kecelakaan adalah rem blong. Kami tidak berada di tempat kejadian akan tetapi dari observasi foto-foto sebelum dan setelah pembongkaran, kami menduga penggantian electric vacuum pump (untuk memperoleh tenaga penghisap bagi rem booster) dengan peralatan lain sebagai penyebab kecelakaan," jelas Danet dalam siaran pers yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Minggu (6/1/2012).

Danet menambahkan electric vacuum pump ini sangat penting bagi mobil elektrik untuk menghasilkan daya rem untuk kendaraan secara handal. Alat ini apabila diganti dengan produk lain yang tidak reliable akan mengakibatkan kehilangan daya rem.

"Dari semua pembongkaran yang dilakukan tanpa seijin dan sepengetahuan kami selama ini, inilah yang paling kami khawatirkan, kehilangan performa kendaraan serta feature safety yang telah dipasang pada kendaraan listrik Tucuxi. Apalagi, pembongkaran ini dilakukan oleh orang2 yang tidak qualified untuk melakukannya," tegasnya. (Ary)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini