Sukses

Jokowi: Atasi Banjir Tak Cukup Hanya dengan Tanggul

Berbicara banjir, lelaki yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan tak cukup mengatasinya dengan hanya membuat tanggul.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo blusukan meninjau lokasi banjir di sekitar Kali Sekretaris, Kampung Guci Baru, Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Berbicara banjir, lelaki yang akrab disapa Jokowi ini mengatakan tak cukup mengatasinya dengan hanya membuat tanggul.

"Sekarang ini hitung-hitungannya, dengan cara konvensional yang berkurang kira-kira hanya 8-12 titik. Padahal kita memiliki 78 titik banjir, kalo enggak tambah. Artinya kita kejar-kejaran dengan titik banjir itu," kata Jokowi di Kampung Guci, Jakarta, Sabtu (5/1/2013).

Sehingga, lanjut, mantan Walikota Solo ini, harus ada terobosan baru untuk menindaklanjuti penyakit banjir yang sudah kronis di ibukota ini. Terowongan multiguna (deep tunel) pun dinilainya mampu untuk menerobos hal itu.

"Jangan yang linier konvensional, ya enggak rampung-rampung. Ini sudah beberapa puluh tahun kita menghadapi banjir seperti ini. Kalau kita linier terus mungkin enggak akan ada habisnya. Dari tahun ke tahun kita akan mengalami hal yang sama," imbuh Jokowi.

Namun, sambungnya, bukan berarti ia  tak menggarap upaya penanggulangan banjir secara linier dan konvensional. Pembuatan tanggul salah satu contohnya, dia akan tetap mengerjakannya. Hal itu penting mengingat pertambahan titik banjir juga disebabkan oleh berkurangnya daerah resapan air di Jakarta. Area resapan air yang dahulu banyak tersebar di ibukota, kini berganti menjadi rumah, mal, dan apartemen.

Berbagai upaya penanggulangan banjir akan dilakoni Jokowi bersamaan dengan pembuatan terowongan multiguna yang diusungnya.

"Iya, iya, yang konvensional tetap terus, yang linier ini tetap terus. Ya tanggul, pengerukan, itu terus. Sumur resapan juga mulai dilakukan tahun ini. Ini yang terobosan harus berani kita lakukan. Kalau tidak, kita akan berkejar terus dengan titik banjir yang baru. Orang tidak ada yang perkirakan setiap tahun itu ada titik-titik banjir yang baru," tutur Jokowi.

Untuk menunjang itu semua, sambung Jokowi, nantinya semua kali di Jakarta akan dinormalisasikan kembali fungsinya. Namun, untuk saat ini konsentrasi Jokowi hanya pada kali-kali besar seperti, Pesanggrahan, Sunter, dan Angke.

"Baik konsentrasi mengenai pembebasan tanah, ada yang masih mulai inventarisasi, tapi kami ingin semuanya cepat sehingga begitu pembebasan rampung, langsung pelaksanaan," pungkas dia.(Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini