Sukses

Dalam 2 hari di 2 Daerah, Polisi Tembak 11 Terduga Teroris

Dari dua lokasi yang berbeda, Makassar, Sulawesi Selatan dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, polisi menembak mati 11 terduga teroris.

Di awal 2013, polisi kian gencar membasmi teroris yang mengancam keamanan nasional Indonesia. Dari dua lokasi yang berbeda, Makassar, Sulawesi Selatan dan Dompu, Nusa Tenggara Barat, polisi menembak mati 11 terduga teroris.

"Dalam 2x24 jam, polisi berhasil meringkus 11 orang teroris," ucap Karo Penmas Div Humas, Brigdjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (5/1/2013).

Kesebelas orang itu, jelas Boy, diketahui merupakan jaringan Santoso yang masih buron dan sering melakukan aksi teror di wilayah Sulawesi.

"Di Masjid Nur Alfiah, di dalam rumah sakit Wahidin, Makassar, sekitar 10.30 WIT, dua teroris memberikan perlawanan dan harus tewas, kedua orang tersebut adalah, Abua Suaya dan Hasan alias Kholil, kedua orang ini ditembak mati di depan masjid," ujar Boy.

Selain itu, lanjut Boy, masih di Makassar tepatnya di Terminal Dayang ada pula 2 teroris lainnya yang harus kena timah panas karena memberi perlawanan, yaitu Tamrin dan Arbain. Kemudian, di Emrekan, masih tergabung dalam kelompok yang sama, akhirnya dua orang juga harus meregang nyawa sekitar pukul 18.30 WIT, keduanya adalah Syarifudin dan Fadli.

"Selain, di Makassar, tim Densus juga melumpuhkan kawanan yang sama di Dompu, Nusa Tenggara Barat. Kemarin, Jumat (4/1), sekira pukul Jam 18.00 WIT, ditangkap saat mereka baru saja turun dari tempat pelatihan, dua orang itu juga harus ditembak mati, atas nama Roy dan Bahtiar," tutur Boy kepada awak media.

Menurut Boy, ditemukan pula barang bukti sebuah bom pipa siap ledak, empat bom pipa masih dalam perakitan, serta bahan-bahan bom, urea, asam nitrat, sodium, paku besi, baterai.

"Pada hari ini, Jam 7.00 WIT, tiga orang juga ditembak mati di Kebun Kacang, Kelurahan Kandai, Dompu, NTB. Dari tiga orang, satu sudah teridentifikasi atas nama Andi, sedangkan dua lainnya belum, juga diamankan senjata api laras pendek," tambahnya.(Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini