Sukses

Geng Gaul Anak Miliuner Arab Bikin Frustasi Warga London

Mobil-mobil mewah Bugatti, Ferrarri, dan Lamborghini dipacu sembarangan oleh para pemuda kaya asal Arab. Bikin stres warga

Warga Knightsbridge, area makmur di London menyuarakan rasa frustasi mereka terhadap sekelompok pemuda asal Teluk yang datang berkumpul tiap musim panas. Tak cuma nongkrong, mereka juga memacu mobil-mobil mewah mereka dengan sembarangan di jalanan ibukota Inggris Raya itu. Kadang malah menggelar balap liar.

Bugatti, Ferrarri, dan Lamborghini hanya sebagian nama-nama merek besar yang nampang di lokasi gaul di sekitar department store terkemuka, Harrods. Demikian dilapokan Telegraph, seperti dilansir Al Arabiya (3/1/2013).

Penduduk lokal  mengajukan keluhan ke Kepolisian Metropolitan, mengklaim polisi tak berbuat banyak untuk mengekang kebisaan mengemudi yang buruk dari para anak muda itu, salah satunya tak mengurangi kecepatan saat berbelok di tikungan tajam. Menghasilkan bunyi berdecit yang mengganggu telinga.

Sebuah dokumenter tentang masalah itu diputar dalam acara dokumenter di stasiun televisi Channel 4, mengetengahkan ketegangan yang meningkat antara orang kaya Arab yang melarikan diri dari panasnya suhu gurun di musim panas dengan penduduk lokal London yang keberatan lalu lintas jadi padat dan semrawut.

"Area pemukiman yang tenang mendadak jadi kosmopolitan dengan cara yang ekstrem," kata salah satu warga.

Penghuni kawasan yang lain, Panda Morgan-Thomas mengatakan, nyais tak mungkin bisa tidur akibat bunyi kendaraan yang digeber.

"Ada terlalu banyak mobil sport berkeliaran. Banjir keluhan dari warga yang mengeluh tak bisa tidur lepap dan letih secara emosional," kata dia.

Polisi pun dituding tak tegas. Coba saja kalau pelaku balap liar itu adalah warga Inggris, niscaya mereka akan ditilang atau bahkan ditahan.

Namun, polisi menepis tuduhan itu, dengan mengatakan mereka telah menyita lusinan mobil keren milik orang asing, termasuk yang diduga mengemudi sembarangan.

Sementara, mereka yang dituding sebagai biang kerok mengklaim, penduduk lokal tak pernah secara terbuka menyampaikan keberatannya.

"Aku mendengar penduduk kerap mengeluh, namun mereka tak menghampiri kami untuk menyampaikannya. Kalau seseorang mengeluh tentang sesuatu dan mengutarakan padaku, aku pasti akan menghormatinya dan berusaha memperbaiki diri," kata Abdul Aziz Rashid yang datang ke Inggris tiap tahunnya.

"Kami orang asing yang datang ke sini untuk bersenang-senang. Kami selalu ingin ke sini dan tidak mau membuat masalah. Jika seseorang datang dan memintaku untuk tidak berbuat sesuatu, aku pasti akan patuh," tambah dia.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini