Sukses

PT KAI Bantah Gusur Pedagang di Stasiun Pondok Cina

Para pedagang di Stasiun Pondok Cina (Pocin), Depok, Jawa Barat, dibuat resah oleh isu penggusuran yang akan digelar Kamis (3/1/2013).

Para pedagang di Stasiun Pondok Cina (Pocin), Depok, Jawa Barat, dibuat resah oleh isu penggusuran yang akan digelar Kamis (3/1/2013). Namun PT Kereta Api Indonesia (KAI) membantah melakukan penggusuran pedagang.

Menurut Kepala Humas PT KAI DAOP 1 Jakarta, Mateta Rizalulhaq, tidak ada penggusuran di sana. Atas inisiatifnya sendiri, para pedagang itu 'membereskan' lapak yang telah di tempatinya selama ini.

"Tidak ada penggusuran. Yang ada itu mereka yang sudah habis kontraknya mengosongkan sendiri kiosnya," kata Mateta ketika dikonfirmasi Liputan6.com di Depok, Jawa Barat, Kamis (3/1/2013).

Sama seperti di stasiun lain, lanjut dia, pedagang di Stasiun Pocin pun memiliki kontrak sewa kios dengan PT KAI. Sebagian pedagang itu sudah habis masa sewa kontraknya.

"Yang belum habis kami hormati. Nah, yang sudah habis kami tawarkan, bagaimana kelanjutannya. Mau diperpanjang atau tidak," terang dia.

Terkait adanya penjagaan dari anggota Brimob dan TNI, Mateta membantah bahwa pihaknya dengan sengaja mempersiapkan aparat keamanan itu. "Mereka itu selama 3 bulan terakhir di semua stasiun itu untuk menjaga keamanan stasiun, terutama para penumpang bandel yang naik ke atas kereta," ujar dia.

Rinsan, seorang pedagang buku yang telah 12 tahun berjualan di sana, mengaku menerima surat pemberitahuan dari PT KAI. Surat pemberitahuan itu berisi perintah untuk segera mengosongkan kiosnya.

"Semalam ada teman-teman baru dapat jam 23.00 diminta untuk mengosongkan kios. Itu mendadak banget," ucap Rinsan.

Sementara itu, puluhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) bersama mahasiswa STT Nurul Fikri dan Politeknik Negeri Jakarta menggelar unjuk rasa di depan Stasiun Pondok Cina, Depok, Jawa Barat. Mereka menolak rencana PT KAI untuk menggusur pedagang kaki lima (PKL).(Ndy)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini