Sukses

VIDEO: Banjir Masih Landa Sejumlah Daerah di Tanah Air

Banjir masih melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Selain akibat meluapnya debit sungai, banjir juga disebabkan karena sampah. Akibatnya, aktifitas warga pun menjadi terganggu.

Banjir masih melanda sejumlah wilayah di Tanah Air. Selain akibat meluapnya debit sungai, banjir juga disebabkan karena sampah. Akibatnya, aktfitas warga pun menjadi terganggu.

Seperti tejadi di Kecamatan Blega, Bangkalan, Jawa Timur. Banjir yang terjadi akibat luapan sungai Blega itu hingga kini kian parah. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Kondisi ini terjadi karena banjir bersamaan dengan pasang air laut. Banjir mengakibatkan ratusan rumah di kawasan ini terendam air. Beberapa warga yang khawatir barang-barang miliknya rusak, terpaksa dipindah ke tempat yang lebih tinggi.

Banjir juga membuat macet jalan yang menghubungkan Blega dengan Kabupaten Sampang. Kendaraan roda dua maupun empat harus berjalan pelan agar dapat melalui jalan yang sudah tergenang air. Warga berharap pemerintah membangun waduk untuk menampung air hujan.

Di Kabupaten Bungo, Jambi, meski banjir sudah mulai surut namun empat kota dan kabupaten lainnya kini siaga level empat.  Itu berarti banjir akan mengancam wilayah itu akibat debit sungai Batanghari yang hampir mencapai 14 meter. Berdasarkan pantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi (BNPBD) Jambi, sepanjang Selasa sampai Rabu malam terlihat genangan air yang merendam lebih dari 8.000 rumah penduduk di 3 kabupaten. Yaitu Kabupaten Bungo, Kabupaten Sarolangun, dan Kabupaten Merangin sudah mulai surut.

Memasuki hari kedua tahun 2013, Desa Ibul Dua di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan masih dilanda banjir setinggi 1 meter lebih. Warga khawatir banjir akan semakin tinggi karena hujan terus turun. Selain menggenangi puluhan rumah warga dan lahan pertanian persawahan, banjir juga menggenangi ruangan masjid. Banjir di desa ini selain faktor sampah, juga meluapnya sungai Musi dan Sungai Ogan. (Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini