Sukses

ICW: Rakyat Mulai Jenuh dengan Pemilu, Demokrasi Terancam

Dewan Pembina Lembaga Sosial Masyarakat ICW Teten Masduki menilai kejenuhan masyarakat saat ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memilih golput

Kepercayaan rakyat terhadap pemimpin dan anggota dewan semakin memudar. Seperti yang dinyatakan Soegeng Sarjadi selaku pendiri Soegeng Sarjadi Syndicate. Menurutnya, kepercayaan rakyat terhadap DPR terperosok tajam akibat kongkalikong dan perburuan rente yang sulit dibuktikan. DPR lebih dilihat sebagai tempat politisi mencari nafkah.

Dampak dari ketidakpercayaan ini, masyarakat mulai jenuh dengan pemilu. Dewan Pembina Lembaga Sosial Masyarakat Indonesia Corruption Watch Teten Masduki menilai kejenuhan masyarakat saat ini terlihat dari banyaknya masyarakat yang memilih golput atau tidak memilih pada pemilihan kepala daerah di berbagai tempat.

"Kejenuhan itu nampak dari minimnya partisipasi pemilih dalam rangkaian pemilihan kepala daerah di berbagai tempat belakangan ini," ujar Teten saat berkunjung ke Bekasi, Minggu (30/12/2012).

Dituturkan Teten, angka golput pada Pemilihan Gubernur Jabar 2008 mencapai 35 persen dari total pemilih.

"Di beberapa daerah yang baru melakukan pemilihan kepala daerah pun sama, bahkan jumlahnya semakin tinggi. Misalnya di Kota Bekasi yang ikut memilih hanya 48 persen dari DPT. Itu membahayakan demokrasi di Indonesia," katanya.

Teten berpendapat ada 2 persoalan yang melatarbelakangi terjadinya persoalan tersebut. Yakni, faktor ideologis berupa ketiadaan calon yang mewakili aspirasi rakyat dan faktor teknis berupa strategi pelaksanaan Pemilu.

"Yang Ideologis ini yang harus disasar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk bersosialisasi ke sejumlah pemilih rasional," ujar pasangan Rieke Diah Pitaloka di Pemilu Jawa Barat 2013 itu.

Oleh karena itu, lanjut Teten, kualitas rekrutmen calon pada tataran partai politik pun menjadi hal yang perlu diperhatikan betul oleh pengurus partai.

"Jangan rekrut calon yang jelek. Terlihat di Jakarta saat Jokowi maju sebagai Gubernur, antusiasme warga langsung meningkat drastis," tandas Teten. (ANT/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini