Sukses

Korban Tewas Bentrok Maluku Tengah Kena Senjata Rakitan

Sedikitnya 200 aparat gabungan Polri dan TNI masih melakukan pengamanan di lokasi bentrok.

Penyebab pasti tewasnya 5 orang dalam bentrok berdarah antara warga Sepa, Kecamatan Amahai, Maluku Tengah dengan warga Hualoy, Kabupaten Seram Bagian Barat, Sabtu 29 Desember 2012 lalu, belum diketahui.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Agus Rianto mengatakan, korban tewas rata-rata diduga akibat penggunaan senjata rakitan.

"Informasinya ada yang menggunakan senjata rakitan, ini masih kami data lebih lanjut. Senjata rakitan itu kan mudah dibuat, dari pipa atau besi-besi yang ada, pelurunya juga bisa dari gotri dan sebagainya," jelas Agus, Minggu (30/12/2012).

Saat ini, sedikitnya 200 aparat gabungan Polri dan TNI masih melakukan pengamanan di Kecamatan Amahai Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku Tengah menyusul bentrok warga Desa Sepa dengan Desa Hualoy kemarin.

"Situasi sudah kondusif, kapolda (Maluku) juga sudah di lokasi. Ada lebih dari 200 aparat gabungan. Di perbatasan juga dilakukan pengamanan," ujar Agus.

Agus menambahkan, akibat insiden itu sebanyak 110 warga Desa Hualoy mengungsi dan diamankan Mapolres Maluku Tengah. Sementara jenazah korban tewas juga sudah dievakuasi ke Ambon.

Bentrok bermula dari insiden kecelakaan, mobil warga Sepa yang akan menghadiri pelantikan Raja Desa Kamarin menyenggol seorang warga yang mabuk, Jumat lalu.

Warga Huolay yang marah dan tak terima mencegat rombongan warga Sepa yang kembali dari acara. Sekitar Sabtu pukul 14.30 terjadilah bentrok. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini