Sukses

Sopir Mikrolet Diancam, Dilarang Berhenti

Sopir mikrolet yang menjadi saksi kunci itu diduga juga mengalami tindakan kekerasan. 1 penumpang tewas, 3 luka-luka.


Satu penumpang tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat Mikrolet 06A jurusan Kampung Melayu-Gandaria, Jakarta Timur, dibajak dua orang pengamen. Sopir angkot yang menjadi saksi kunci diduga turut diancam.

"Informasi dari saksi korban, sopir diancam pelaku untuk terus jalan dan dilarang berhenti-berhenti," kata petugas serse di Polsek Jatinegara, Jakarta Timur, dalam perbincangan dengan Liputan6.com.

Sopir mikrolet itu hingga pagi ini masih menjalani pemeriksaan di Polsek Jatinegara. Sementara, dua pengamen bersenjata tajam yang membajak mikrolet jelang tengah malam tadi masih diburu.

Menurut dia, sopir mikrolet itu bisa menjadi saksi kunci karena dia merupakan orang terakhir yang mengetahui lokasi dua pelaku saat turun dari mobil. "Tetapi susahnya, sopir itu bisa saja beralasan dan mengauk sedang nyetir dan lihat ke depan," katanya lagi.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Jakarta Timur, Komisaris Polisi Didik Haryadi membenarkan bahwa sampai pagi ini sopir mikrolet nahas itu masih menjalani pemeriksaan. "Masih kami periksa sampai sekarang," kata Didik kepada Liputan6.com.

Satu penumpang, Haerudin (42 tahun) yang sempat melawan, akhirnya melompat dari mikrolet. Saat mendarat di aspal Haerudin mengalami luka parah dan meninggal dunia.

Tiga penumpang lainnya, Rifki Firmansyah, M Abduloh Azam (16 tahun), dan M Marfaiz Nurajri (17 tahun) mengalami luka-luka karena jatuh dari mikrolet.

Ketiga remaja itu langsung ditolong oleh Polisi Lalu Lintas yang kebetulan lewat dan langsung dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Kristen Indonesia (UKI), Cawang, Jakarta Timur. (Ism)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.