Sukses

Di Bangka Barat, Masjid Bersebelahan dengan Klenteng

Di sudut kota Muntok, Kelenteng Kong Fuk Miau berdampingan dengan Masjid Jami. Tetap rukun selama 130 tahun.

Toleransi di Kabupaten Bangka Barat tak hanya tercermin dari kerukunan umat beragama, tapi juga tata kotanya. Hanya di wilayah timur Sumatera itu, ada masjid bersebelahan dengan kelenteng.

Dua rumah ibadah itu berada di sudut kota Muntok, tepatnya di Kampung Tanjung, Kecamatan Muntok."Yang menarik di sini adalah Kelenteng Kong Fuk Miau yang dibangun tepat bersebelahan dengan masjid tertua di Bangka Barat, Masjid Jami," kata penjaga kelenteng, So Chin Siong di Muntok, Selasa (25/12/2012).

So Chin Siong mengatakan, Kelenteng Kong Fuk Miau dan Masjid Jami telah berdiri berdampingan lebih dari 130 tahun. Selama itu, tak ada ribut-ribut atau aksi saling gusur. "Dan selama itulah kami saling mendukung, namun tidak mencampuri urusan keagamaan masing-masing," kata dia.

So Chin Siong menjelaskan, jika Masjid Jami sedang melaksanakan ibadah, maka Kelenteng akan rehat dari kegiatannya dan memberikan kesempatan bagi jemaah masjid untuk melakukan ibadah.

"Biasanya yang sering bentrok adalah kegiatan latihan Barongsai dan salat Jumat. Jadi setiap jadwal salat, kami rehat dulu," ujarnya.

Sejarah mencatat, Kelenteng Kong Fuk Miau dibangun oleh orang-orang Cina dari suku Kuantang dan Fu Kien yang telah lama menetap di Muntok sejak 1820. Kelenteng itu merupakan yang pertama di Muntok.

Kompleks Kelenteng itu terdiri dari tiga buah bangunan, dengan bangunan utama berada di tengah. Bangunan utama memiliki atap berbentuk pelana, sedangkan komponen lain adalah gapura utama, pagar keliling, halaman, pagoda dan arca Singa.

Kegiatan rutin yang unik di wilayah tersebut terjadi setiap pagi dan sore hari pada pukul 05.00 dan 17.00 waktu setempat. So Chin Siong, sang penjaga kelenteng akan memukul bedug sebanyak 36 kali.

Selain di Muntok, bangunan bertoleransi seperti itu juga ada di Jakarta. Bangunan Masjid bernama Al-Muqarrabin berdiri persis disebelah Gereja Protestan Mahanaim, di Jalan Enggano No 52 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Meski memliki jemaat yang berbeda, hubungan antar umat beragama keduanya tidak pernah menemui masalah. Apabila ada acara keagamaan, seperti bulan suci Ramadhan, Lebaran, atau Natal, mereka saling mendukung. Meskipun pihak gereja mengaku belum pernah membuat acara bersama. (Ant/Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.