Sukses

Ada Natal Unik Ala Betawi di Kampung Sawah

Panitia Natal di Gereja Katolik St Servatius, sengaja menghias bangunan gereja yang akan digunakan untuk misa Natal para jemaat dengan ornamen khas Betawi tanpa menghilangkan kesan Natal.

Panitia Natal di Gereja Katolik St Servatius sengaja menghias bangunan gereja yang akan digunakan untuk misa Natal para jemaat dengan ornamen khas Betawi tanpa menghilangkan kesan Natal.

"Kita buat hiasan-hiasan Betawi, kemudian kandang tempat kelahiran Yesus dibuat seperti rumah adat Betawi. Kemudian hiasan pohon Natalnya kita tidak menggunakan cemara, kita menggunakan pohon kering. Itu pohon diambil dari sekitar kampung sawah ini, itu pohonnya sudah kering dan sudah gugur. Di batangnya yang kering kita tempel hiasan yang di buat oleh warga, jadi kita tidak beli," ujar Ketua Panitia Natal Gereja Katolik St Sevartius, FX Wahyu Riwantoro di Kampung Sawah, Jakarta, Sabtu (22/12/2012).

Bedanya lagi, kata Wahyu, "ada juga foto-foto keluarga (jemaat), jadi mereka dengan sukarela membawa foto keluarganya. Jadi disini memakai konsep kesederhanaan, dan kita tidak membeli dari toko."

Selain itu, rincinya, saat Natal 25 Desember, ada perayaan Natal untuk anak-anak. Lalu penampilan tarian dan lagu-lagunya khas Betawi.

"Jadi lagu rohani di aransemen dengan nada-nada Betawi," imbuhnya.

Jadi akan ada beberapa kelompok tari yang mengiringi persembahan, lalu ada drama tari dengan konsep Betawi. Jemaat yang menghadiri misa anak juga diimbau menggunakan pakaian Betawi pada 25 Desember pukul 08.30 WIB.

"Jadi itu menandakan kita lahir di kampung Betawi," ujarnya.

Dengan perayaan tersebut, ia berharap acara yang bertema "Kembali Ke Nazareth" itu akan menginspirasi jemaat untuk lebih dekat ke keluarga masing-masing. Jadi, setelah mengikuti perayaan Natal nanti para jemaat diharapkan akan semakin harmonis, terutama kepada keluarga. Sehingga tidak ada KDRT, lalu anak juga kembali sayang lagi kepada orang tuanya. Lalu para orang tua juga semakin sayang kepada anaknya.

"Karena kehidupan di Jakarta ini lebih terkesan individualis, jadi kita harapkan dengan tema ini bisa mengeratkan kembali kasih sayang keluarga. Lebih luasnya kepada kehidupan bermasyarakat dan bernegara," katanya.

Pada perayaan Natal ala Betawi itu, diperkirakan sekitar 7 ribu jemaat diperkirakan akan menghadiri misa pertama malam Natal pada 24 Desember pukul 17.00 WIB dan misa kedua pukul 20.30 WIB. Sementara pada hari kedua pada 25 Desember, diperkirakan sekitar 2000 anak berpenampilan Betawi akan hadir pada misa di pagi hari.

"Jadi kita harapkan dengan seperti ini kita bisa menanamkan budaya Betawi kepada anak-anak," pungkas Wahyu.(Tnt)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini