Sukses

Dibajak Elite, Hukum Bisa Diubah Gerakan Buruh

Gerakan buruh berdemonstrasi secara masif diprediksi bisa mengubah wajah hukum di Tanah Air yang saat ini carut-marut. Hukum seharusnya bisa menyejahterakan rakyat, bukan elit penguasa.

Penegakan hukum seharusnya menjadi agenda utama pemerintah dalam upaya mengawal pemerataan pembangunan dan menyejahterakan masyarakat. Namun yang terjadi, hukum malah dikuasai segelintir elite yang berkuasa. Dan yang berkuasa tersebut cenderung korupsi.

Demikian disampaikan pakar hukum Universitas Atma Jaya Jakarta, Surya Tjandra di sela diskusi bertajuk 'Setahun Wajah Hukum Indonesia' di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/12/2012).

"Ini sudah mencapai titik nadir hukum, yang menang selalu pejabat. Hukum seharusnya memfasilitasi agar pembangunan merata dan mampu melindungi demokrasi, bukan dibajak elite. Tapi pada tahun ini pembajaklah yang menang," ujar Surya.

Menurut Surya, upaya memperbaiki wajah hukum yang penuh coreng salah satunya dengan cara menghadirkan situasi anomali atau upaya yang tidak biasa. Dan saat ini yang bisa diandalkan untuk melakukan hal tersebut hanya kaum buruh.

"Dengan aksi mogok maka bisa mengubah hukum. Tapi sekarang siapa yang akan melakukan itu? Kaum akademik tidak mungkin, karena mereka terikat dengan rutinitas. Hanya contoh anomali yang dilakukan para buruh beberapa waktu lalu ketika melakukan pemogokan, menimbulkan peraturan baru yang lebih baik. Anomali inilah yang perlu dilakukan secara masif," kata Surya.(Adi)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.