Sukses

VIDEO: Sarmiyati, Perjuangan yang Melampaui Batas Kodrati

Seorang ibu rumah tangga di Bantul, Yogyakarta, berjalan kaki belasan kilometer setiap hari menjajakan kasur buatannya guna menghidupi keluarga.

Matahari baru saja terbangun dari peraduannya. Di Desa Tegalkembang, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta, baru beberapa orang yang menampakkan diri keluar rumah. Salah satunya adalah Sarmiyati. Ibu tiga anak ini memang tidak boleh terlambat. Ia harus segera mengejar rezeki hari ini dengan menjual kasur buatannya.

Tak ada kendaraan di rumahnya untuk mengangkut kasur. Tapi ia menyimpan semangat yang memberinya kekuatan untuk menghidupi keluarga. Kekuatan yang membuatnya sanggup memikul kasur kapuk seberat 20 kilogram dan beberapa bantal serta guling. Ia pun mulai melangkahkan kaki menyusuri gang demi gang, dari satu kampung ke kampung lainnya.

Letih pasti dirasakan Sarmiyati. Apalagi ia tidak tahu berapa ribu langkah lagi harus ia tempuh hingga kasurnya terjual hari ini. Namun, tak hendak ia menyerah mencari rezeki. Tak hendak ia hanya menadahkan tangan pada suaminya, Wargono, yang bekerja sebagai buruh serabutan. Biaya sekolah 3 anaknya, seorang di antaranya kini duduk di bangku SMK, memacunya untuk terus berjuang.

Berjalan hingga alas kaki menipis bukan jaminan uang bisa segera didapat. Tak banyak lagi orang meminati kasur kapuk yang dijual Sarmiyati. Orang kini memilih kasur busa atau kasur pegas. Padahal, harganya lebih murah, sekitar Rp 300 ribu per lembar. Bandingkan dengan kasur pegas yang bisa jutaan rupiah.

Bersaing dengan kasur produk pabrik tentu bukan tandingan perajin kasur tradisional seperti Sarmiyati. Dan memang, Sarmiyati pun harus membawa pulang kasurnya yang tak juga laku.

Tapi, ia tidak putus asa. Besok dan hari-hari mendatang dia akan tetap melangkahkan kaki menyusuri jalan-jalan, kampung demi kampung untuk menjajakan kasur kapuknya. Demi keluarga dan demi masa depan ketiga anaknya. Perjuangan seorang ibu seringkali melampaui batas kodrati.(Ado)  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini