Sukses

Pedagang Curigai Pemodal Besar di Balik Penggusuran

Penggusuran kios-kios pedagang di Stasiun Depok Baru, Cilebut, dan Bojong Gede, membuat para pedagang di stasiun lain khawatir ikut digusur. Kios-kios itu dibongkar untuk diisi para pemodal yang lebih besar.

Penggusuran kios-kios pedagang di Stasiun Depok Baru, Cilebut, dan Bojong Gede, membuat para pedagang di stasiun lain khawatir ikut digusur. Kios-kios itu dibongkar untuk diisi para pemodal yang lebih besar.

Demikian disampaikan Perwakilan Pedagang Stasiun Universitas Indonesia, Depok, Sri Wahyuni dalam jumpa pers di Gedung Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta, Jakarta Pusat, Jumat (21/12/2012).

Dia mencurigai, penggusuran dilakukan untuk memberi kesempatan bagi minimarket dan sejenisnya berdiri di stasiun-stasiun. "Informasi yang didapat, PT KAI sudah mendapat orang baru yang punya modal lebih besar, seperti minimarket di Stasiun Bojong Gede," ujar Sri.

Menurutnya, kios-kios yang ditempati mereka sekarang tidak gratis. Para pedagang menyewanya dengan kontrak yang diperpanjang setiap tahun. Namun untuk tahun ini, PT KAI menolak memperpanjang kontrak sewa kios.

"Pertama itu kita disuruh beli bangunan kios pada tahun 2004 dengan harga Rp 15 juta. Dengan kontrak perjanjian yang diperpanjang sewanya tiap tahun sebesar Rp 3 jutaan," kata dia.

Dalam penggusuran yang terjadi di Stasiun Depok Baru, kata Sri, PT KAI tidak pernah mengajak para pedagang untuk mediasi atau duduk bersama mencari solusi yang bisa menguntungkan kedua belah pihak. Namun, tiba-tiba datang surat pemberitahuan dan dilakukan pembongkaran.

"Kami tidak pernah diajak duduk bareng sama PT KAI untuk cari solusi. Karena itu kami, para pedagang di Stasiun UI dan pedagang stasiun lain, menolak pembongkaran," keluh Sri. (Mrk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini