Sukses

Ini Alasan Bupati Kolaka Tak Penuhi Panggilan Kejagung

Bupati Kolaka Buhari Matta berdalih tidak hadir memenuhi panggilan penyidik pidana khusus Kejaksaan Agung karena dirinya sibuk mengelola pemerintahan.

Bupati Kolaka Buhari Matta berdalih tidak hadir memenuhi panggilan penyidik pidana khusus Kejaksaan Agung karena  dirinya sibuk mengelola pemerintahan. Padahal dia telah dua kali dipanggil Kejagung untuk diperiksa terkait kasus dugaan tindak pidana korupsi jual beli nikel kadar rendah antara Pemkab Kolaka dengan PT Kolaka Mining Internasional (PT KMI).

"Alasan ketidakhadiran tersangka Inisial BM (Buhari Matta) pada pokoknya adalah karena padatnya agenda kerja pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan di Kabupaten Kolaka yang telah terjadwalkan," kata Kepala Pusat Penerangan dan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung, Setia Untung Ari Muladi, di Kejagung, Jakarta, Kamis (20/12/2012).

Kapuspenkum itu menambahkan tersangka Buhari telah mengirim surat terkait ketidakhadirannya memenuhi panggilan jaksa penyidik, sehingga yang bersangkutan berjanji memenuhi pemeriksaan awal tahun depan.

"Yang bersangkutan meminta menunda jadwal pemeriksaan hingga bulan Januari 2013," ucap dia.

Padahal kata Untung, Buhari telah diminta oleh jaksa penyidik untuk diperiksa dalam kasus yang melilitnya sebanyak dua kali sejak panggilan pertama pada Selasa (11/12) dan Selasa (18/12) tahun 2012 ini.

Penyidik Kejagung beranggapan Buhari telah memenuhi unsur merugikan keuangan negara. Ia diduga telah menjual nikel kadar rendah sebanyak 222.000 WMT milik Pemkab Kolaka kepada PT KMI dengan harga USD10 per MT. Sehingga negara dirugikan sebesar Rp29,957 miliar. (Ali)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini