Sukses

Rusia Minta Israel Hentikan Pendudukan Wilayah Palestina

Rencana Israel untuk membangun permukiman di wilayah Palestina mendapat kecaman keras dari berbagai negara, termasuk Rusia.

Rencana Israel untuk membangun permukiman di wilayah Palestina mendapat kecaman keras dari berbagai negara. Salah satunya kekuatan di Blok Timur, Rusia.

Rusia meminta Israel agar menghentikan rencananya melakukan pembangunan di wilayah Palestina. Negara pecahan Uni Soviet ini meminta Israel untuk menahan diri dari tindakan sepihak.

"Di antara keprihatinan utama ialah kegiatan permukiman Israel di wilayah pendudukan Palestina, termasuk Jerusalem Timur dan keputusan untuk membekukan pengiriman pajak dan hasil beacukai buat Pemerintah Otonomi Nasional Palestina," kata Wakil Tetap Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, usai pertemuan tertutup Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah, Rabu (19/12/2012) waktu setempat.

Menurut Churkin, langkah Israel ini negatif mempengaruhi hubungan dengan Palestina. "Penerapan formula penyelesaian dua negara jadi dipertanyakan," tuturnya.

Dituturkan Churkin, sebenarnya situasi bisa diredam kalau saja Israel mau mempertimbangkan kembali rencana pembangunan permukiman buat E1 di Jerusalem Timur dan melanjutkan penyerahan uang buat Pemerintah Otonomi Nasional Palestina.

Rusia juga menyerukan dilanjutkannya pembicaraan antara Palestina dan Israel, yang kembali terhambat sejak pemungutan suara di Sidang Majelis Umum PBB pada 29 November 2012 guna meningkatkan status Palestina menjadi negara pengamat non-anggota.

Saat menyampaikan kembali peran Rusia dalam proses perdamaian tersebut, Churkin menegaskan, Rusia akan terus secara aktif memfasilitasi secara bilateral serta multilateral, termasuk melalui Kuartet Timur Tengah, guna mewujudkan perdamaian yang berkesinambungan dan abadi antara Palestina dan Israel. Kuartet itu terdiri atas Amerika Serikat, PBB, Rusia dan Uni Eropa.

Sementara Wakil Sekretaris Jenderal PBB Urusan Politik, Jeffrey Feltman memberitahu Dewan Keamanan, yang memiliki 15 anggota bahwa kemungkinan bagi penyelesaian dua-negara bakal bertambah buruk dan 2013 akan menjadi tahun penentuan dalam proses perdamaian.

Meskipun tak ada pernyataan atau resolusi resmi yang disetujui Dewan Keamanan dalam pertemuan itu, seluruh negara yang hadir, yakni Rusia, Uni Eropa, Gerakan Non-Blok, China, India, Brazil dan Afrika Selatan menentang kegiatan permukiman Israel di wilayah Palestina. (ANT/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini