'Sayang, Prabowo Tak Punya Media'

Sayang, Prabowo Tak Punya Media

Pakar komunikasi politik, Effendy Ghazali, mengatakan setiap menjelang pemilu para elit politik selalu memanfaatkan media sebagai alat pemenangan. Bahkan sejumlah politisi berkantung tebal sudah menguasai industri media. Tetapi satu hal yang disayangkan Effendy Ghazali tentang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto.

"Sayangnya Prabowo ini tidak mempunyai media," ujar Effendi di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta, Selasa (18/12/2012) sore.

Saat ini memang sejumlah politisi juga memiliki media. Seperti misalnya Hary Tanoesoedibjo, Aburizal Bakrie, dan Surya Paloh. Tetapi, untuk Prabowo Subianto dan timnya gencar melakukan invasi di sosial media seperti Facebook.

Effendi mengakui, suara rakyat dapat ditambah dengan media sosial dan gerakan sosial. Menurutnya, sebuah gerakan sosial ini tidak hanya melalui aktivis, bisa melalui lembaga pendidikan, tokoh agama, dan gabungan lini tersebut dapat bersinergi dengan suara elit.

"Di atas itu lagi, kita menertibkan diri lah, terutama dalam bagaimana memperoleh dana kampanye dan bagaimana membelanjakannya. Karena kalau itu kita bisa batasi, misalnya semua kandidat, punya harga yang sama dan iklan yang sama," ujarnya.

Lebih lanjut Effendi mengatakan di beberapa negara lain, setiap partai dibiayai negara. Maka terlepas dari itu beberapa kandidat calon presiden seperti Rhoma Irama, Dahlan Iskan, Anis Baswedan dapat bertarung dalam ring yang sama.

Effendi menekankan dari sisi keilmuanya, agar sebaiknya regulasi Pilpres ini diajukan ke MK, dan membuat amandemen UUD 1945 agar pemilu presiden diselenggarakan serentak.

Kemudian terkait koalisi, Effendy menambahkan, sebaiknya dilakukan gabungnya terbuka. "Bisa dengan siapa saja, karena koalisi itu selalu naik turun. Semuanaya terbuka, nanti bisa ke tempat lain," tandasnya. (Ism)