Sukses

NASA Menabrakkan Dua Pesawat ke Bulan

Pesawat Ebb dan Flow, yang jadi bagian dari proyek Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL), ditabrakkan ke Bulan.

Sepasang robot kembar yang rajin memetakan Bulan sepanjang tahun ini, mengakhiri masa tugasnya dengan sebuah ledakan, Senin kemarin.

Seperti yang telah dijadwalkan sebelumnya, pesawat Ebb dan Flow, yang jadi bagian dari proyek Gravity Recovery and Interior Laboratory (GRAIL), ditabrakkan ke sebuah gunung di Bulan. Hal itu untuk mengakhiri misinya mempelajari permukaan dan komposisi benda angkasa itu.

"Dua pesawat luar angkasa sengaja dijatuhkan ke Bulan karena mereka tak lagi punya ketinggian cukup juga bahan bakar untuk melanjutkan operasi ilmiah itu," demikian pernyataan NASA, seperti dimuat CNN, Senin (18/12/2012).

Badan Antariksa AS tersebut menamai situs di mana dua pesawat luar angkasa itu ditabrakkan, Sally Ride --  astronot perempuan pertama AS di luar angkasa. Yang wafat Juli lalu.

Ebb dan Flow menabrak gunung yang berada di dekat kutub utara Bulan dengan kecepatan 3.760 mph atau 6.051 kmh. Meski secara harafiah ditabrakkan ke satelit Bumi itu,  tak ada akibat fatal. Sebab, ukuran mereka hanya sebesar mesin cuci dan pengeringnya.

"Kita akan merindukan pesawat kembar itu, namun para ilmuwan mengatakan, butuh bertahun-tahun untuk menganalisa data yang mereka dapatkan," kata manajer proyek GRAIL, David Lehman dari Laboratorium Jet Propulsion NASA. "Selamat tinggal Ebb dan Flow, terimakasih atas pengabdianmu."

Berkat proyek Grail, para ilmuwan kini memiliki peta beresolusi tinggi bidang gravitasi Bulan. Yang membantu menjelaskan misteri apa di bawah permukaan bulan dan bagaimana satelit bumi itu terbentuk.

Hasil dari misi tersebut menguak sejumlah temuan penting. Di antaranya, kerak Bulan ternyata lebih tipis dan gampang pecah ketimbang perkiraan para ilmuwan.

Misi juga mengungkap cekungan tabrakan di permukaan bulan yang amat penting bagi para ahli untuk memahami komposisi bulan. Apalagi diyakini komposisi mantel bumi mirip dengan satelitnya itu.(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.