Sukses

Ditawarkan, Paket Wisata ke Bulan Seharga Rp 13 Triliun

Bisnis penerbangan ekstraterresterial kini menawarkan paket wisata terbaru: mengunjungi Bulan.

Tak hanya sekadar menjajal orbit Bumi atau mengunjungi stasiun luar angkasa, bisnis penerbangan ekstraterresterial kini menawarkan paket wisata terbaru: mengunjungi Bulan.

Sejumlah mantan eksekutif Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) membentuk sebuah perusahaan swasta yang menawarkan perjalanan ke satelit Bumi itu untuk dua orang.

Seperti dimuat
BBC (6/12/2012), siapa berminat tentunya harus berkantong super-tebal. Sebab, biayanya mencapai US$ 1,4 miliar atau sekira Rp 13, 46 triliun.

Golden Spike, nama perusahaan itu, berencana akan menggunakan roket yang ada, dipadu dengan teknologi kapsul. Penerbangan perdana direncanakan dilakukan akhir dekade ini.

Golden Spike adalah satu dari banyak perusahaan yang berharap bisa mengekor keberhasilan Space X, yang mampu mengangkut kargo ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Mengapa harga yang dipatok luar biasa mahal? Golden Spike punya alasan. Eksklusifitas.

Hingga saat ini, AS adalah negara pertama dan satu-satunya yang berhasil mengirimkan manusia ke Bulan. Pada tahun 1960-an.

Namun, biaya yang luar  biasa tinggi menjadi alasan misi ke Bulan tak lanjut. Bahkan, Presiden Barack Obama membatalkan rencana NASA kembali ke satelit Bumi. Alasannya, buat apa, toh AS sudah pernah menjelajah ke sana.

Konsumen Incaran

Golden Spike, yang salah satunya didirikan oleh mantan asosiate  administrator NASA, Alan Stern, berniat menawarkan perjalanan ke Bulan ke sejumlah negara. Bukan perorangan.

Ada dalam daftar negara incaran, termasuk  Afrika Selatan, Korea Selatan, atau Jepang. Dengan iming-iming manfaat untuk penelitian ilmiah hingga kebanggaan sebuah bangsa.

"Ini bukan tentang siapa yang kali pertama ke Bulan," kata Stern. "Kami  akan mengulang apa yang dilakukan NASA di tahun 1960-an, dan akan menjadikannya komoditi di tahun 2020-an."

Perusahaan ini berambisi untuk melaksanakan setidaknya 15 sampai 20 kali peluncuran ke Bulan.

Golden Spike dibeking sejumlah orang top dalam dunia penerbangan luar angkasa. Di antaranya, eks direktur penerbangan Apollo, Gerry Griffin, yang juga pernah memimpin Johnson Space Center.

Meski menjanjikan, astronom dari Harvard University, Jonathan McDowell mengaku pesimistis dengan proyek ini. Ia menyebut, lebih banyak perusahaan penerbangan luar angkasa swasta yang gagal sebelum bisa menunaikan tujuannya.

"Ini salah satunya yang akan menjadi penghalang, kata McDowell, mengomentari harga super-mahal yang dipatok Golden Spike.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini