Sukses

Petugasnya Dibacok, PLN Tak Gentar Perangi Tunggakan

Saat hendak memutus aliran listrik warga yang menunggak bayar, petugas PLN malah dibacok. Namun insiden itu tidak membuat PLN gentar.

Saat hendak memutus aliran listrik warga yang menunggak bayar, petugas PLN malah dibacok. Namun insiden itu tidak membuat PLN gentar.

"Hal tersebut tidak akan menyusutkan semangat PLN Disjaya untuk terus memerangi tunggakan," kata Manager Bidang Niaga PLN Dwi Kusnanto di PLN area Jatinegara, Jakarta, Kamis (6/12/2012).

Setiap pegawai PLN, tegas dia, sudah memenuhi Standard Operating Procedure (SOP) pada saat hendak melakukan pemutusan. Untuk itu PLN Disjaya menyerahkan kasus ini kepada pihak kepolisian sesuai hukum yang berlaku.

"Kami sudah membekali setiap petugas dengan etika dan aturan di setiap operasional, namun mendapatkan tindakan yang tidak menyenangkan dari pelanggan tertentu," tutur Dwi.

Kasus pembacokan yang terjadi terhadap petugas PLN bermula ketika Moch Syahri, Mulyadi dan Oka Ganis mendatangi rumah pelanggan bernama Hetty Sapulette yang beralamat di RT 08/RW 06 Tanjung Lekong, Bidara Cina, Jatinegara pada Rabu 5 Desember 2012. Petugas hendak memutus aliran listrik milik Hetty Sapulette karena tidak membayar tagihan listrik selama 11 bulan.

Hetty tidak terima aliran listriknya diputus oleh petugas. Hetty yang sudah naik pitam lantas mengambil parang dan menyabetnya ke Syahri yang berada paling dekat. Kaki Syahri terkena bacokan parang sebanyak tiga kali. Para petugas yang sudah berlarian ke ujung jalan pun masih dikejar Hetty. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Cawang. Saat ini kasusnya masih ditangani di Polsek Cawang.

Data PLN, Hetty menunggak selama 11 bulan dengan jumlah Rp 1,5 juta. Sudah berkali-kali akan dilakukan pemutusan, tetapi selalu urung karena Hetty berjanji untuk melunasi tunggakannya.

Bukan untuk pertama kalinya PLN Distribusi Jakarta dan Tangerang melakukan 'perang tunggakan'. Kegiatan ini dilaksanakan secara berkala untuk menurunkan tunggakan yang masih berkisar Rp 395 milar hingga Oktober 2012. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.