Sukses

Kisah Arisan Seks ala Siswa Situbondo, Terungkap dari Mulut PSK

Arisan seks ala pelajar Situbondo, Jawa Timur terungkap dari pengakuan seorang PSK yang bercerita tentang para pelanggannya. Para siswa SMA itu menggelar arisan berhadiah kencan kilat dengan PSK.

Arisan seks ala pelajar Situbondo, Jawa Timur sebenarnya tak terbongkar jika saja tak ada pengakuan dari seorang PSK yang kerap dijadikan sebagai piala bergilir bagi para siswa. Si wanita PSK menuturkan arisan seks itu digelar hampir setiap pekan.

Ceritanya bermula ketika Satpol PP Pemda Situbondo menggelar razia pelajar yang kerap membolos sekolah. Waktu itu, sudah ada informasi tentang kian maraknya seks bebas di kalangan pelajar setempat. Kabar itu di antaranya diperoleh dari Komisi Pemberantasan HIV/AIDS (KPA) Kabupaten Situbondo.   

Tak hanya itu. Data dari KPA menyebutkan penularan HIV/AIDS bahkan telah merambah ke dunia kaum remaja pelajar, tak hanya mereka yang disebut sebagai kalangan rentan penularan seperti sopir, pedagang, dan ibu rumahtangga.

Saat petugas melakukan investigasi terhadap seorang PSK pengidap HIV/AIDS, meluncurlah pengakuan yang membuat merah padam dunia pendidikan. Wanita PSK itu mengaku mempunyai pelanggan para pelajar SMA. Menurut pengakuannya, seperti diceritakan petugas KPA, para remaja berseragam putih abu-abu itu menggelar acara arisan di sekolah. Pemenangnya mendapat kesempatan kencan secara bergiliran dengan pelacur. Arisan dan kencan kilat dengan pelacur diadakan tiap pekan sekali.  

"Disinyalir pelajar berseragam sekolah melakukan seks bebas dengan cara urunan atau arisan bersama teman-temannya untuk booking PSK. Pelajar melakukan itu saat siswa bolos sekolah dan datang ke eks-lokalisasi," ujar Ketua KPA, Heryawan, Kamis (5/12/2012).

Data dari KPA Situbondo menyebutkan bahwa kini terdapat 136 pengidap HIV/AIDS. Dari jumlah tersebut, 21 orang di antaranya adalah pelacur yang masih mangkal di eks-lokalisasi. Hukuman ringan yang telah dijatuhkan kepada sang pelacur saat mereka terjaring razia, tetap saja tak membuat mereka jera. Bahkan Perda No.27 Tahun 2004 tentang larangan aktivitas pelacuran sudah diterbitkan tapi pelacuran masih tetap marak di Situbondo.

Dari tahun ke tahun, jumlah penderita HIV/AIDS di Situbondo terus meningkat. Tahun 2010 terdapat 35 orang penderita. Tahun 2011 naik menjadi 64 orang. Tahun 2012, mencapai jumlah 136 pengidap HIV/AIDS. Sekitar 40 persen dari para penderitanya telah meninggal dunia. (Vin)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini