Sukses

Arisan Seks Siswa di Situbondo Terungkap

Komisi Pemberantasan HIV/AIDS Dinas Kesehatan Situbondo, Jawa Timur, mensinyalir sekelompok pelajar melakukan seks bebas dengan pelacur hampir setiap minggu melalui arisan.

Anggota Satpol PP Pemkab Situbondo Jawa Timur semakin gencar menggelar razia pelajar bolos menyusul dugaan seks bebas di kalangan pelajar. Informasi itu terungkap berdasarkan data dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) setempat.

Menurut Ketua KPA Situbondo Heryawan, penularan penyakit mematikan itu menyentuh semua kalangan mulai pedagang, ibu rumah tangga, sopir termasuk pelajar. Saat melakukan investigasi, seorang pekerja seks komersial yang juga pengidap HIV/AIDS mengaku memiliki pelanggan sejumlah pelajar SMA. Menurutnya, mereka arisan seks di sekolah dan secara bergantian kencan dengannya setiap minggu.

"Disinyalir pelajar berseragam sekolah melakukan seks bebas dengan cara urunan atau arisan bersama temannya untuk mem-booking PSK. Mereka melakukannya saat bolos sekolah dan datang ke tempat eks lokalisasi," ujar Heryawan di Situbondo, Kamis (6/12/2012).

Ia menambahkan, data KPA Situbondo saat ini terdapat 136 pengidap HIV/AIDS, 21 di antaranya PSK yang masih mangkal di eks lokalisasi. Menurutnya, meski para PSK tersebut sudah dijatuhi sanksi tegas dengan sidang pidana ringan tapi tetap saja pelacuran di Situbondo tetap marak. Padahal sudah terbit Perda Nomor 27 tahun 2004 tentang larangan prostitusi.

Sementara itu, Kasi Ketertiban Satpol PP Pemkab Situbondo Dasar Giyanto menegaskan pihaknya akan terus menggencarkan razia pelajar yang membolos saat jam sekolah. "Kita akan terus melakukan razia untuk mengantisipasi siswa yang bolos masuk ke tempat eks lokasisasi tersebut," ujar Dasar.

Informasi yang diterima Liputan 6 SCTV, Penderita HIV/AIDS di Situbondo meningkat drastis setiap tahun. Tahun 2010 terdapat 35 orang penderita, kemudian tahun 2011 meningkat menjadi 64 penderita. Tahun ini jumlah penderita diperkirakan meningkat hingga 136 orang. Dari jumlah tersebut, 40 persen di antaranya meninggal dunia. (ADI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini