Sukses

VIDEO: Kosongkan Kompleks, TNI AU-Warga Baku Hantam

Pengosongan rumah di Kompleks TNI AU-Dwikora, Cilangkap, Depok, berujung ricuh. Warga yang menolak pengosongan melakukan perlawanan.

Pengosongan rumah di Kompleks TNI AU Dwikora, Cilangkap, Depok, berujung ricuh. Warga yang menolak pengosongan melakukan perlawanan terhadap anggota TNI AU. Baku hantam pun tak terelakkan.

Warga penghuni kompleks menuturkan, pengosongan dimulai pukul 04.00 WIB, Selasa (4/12/2012) dini hari. Puluhan anggota TNI AU masuk ke rumah warga dan diminta segera angkat kaki dari asrama. Pintu setiap rumah digedor aparat TNI AU yang meminta warga untuk mengeluarkan barang-barang di dalam rumah.

Warga yang tak terima pun melawan. Aksi saling dorong dan saling pukul antara warga dan para abdi negara terjadi. Akibatnya seorang penghuni kompleks menderita luka lebam di wajahnya. Ia pun berencana mengadukan tindak kekerasan ini ke polisi.

Menurut warga, pengosongan tidak seharusnya dilakukan. Sebab kasus ini masih dalam proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Warga menuntut status hukum hak atas tanah asrama.

Warga juga menyebutkan, pengosongan oleh TNI AU ini adalah tindakan ilegal lantaran tanah yang ditempati warga selama puluhan tahun itu tidak bersertifikat.

Sementara, pihak TNI AU berdalih pengosongan kompleks ini akan digunakan untuk para personel TNI AU yang masih aktif.

Hingga pukul 12.00 WIB, puluhan personel TNI AU masih berjaga di pintu gerbang Kompleks Dwikora. Sebagian lainnya berada di dalam kompleks untuk mengosongkan paksa para penghuni rumah.

Sedangkan warga penghuni Kompleks Dwikora masih berkumpul di sebuah rumah yang terletak tidak jauh dari gerbang kompleks. Sebagian warga juga menggelar aksi unjuk rasa di Jalan Raya Bogor untuk menolak pengambilalihan.

Sementara, prajurit TNI AU masih berjaga-jaga di gerbang masuk kompleks. Selain menutup pintu gerbang dengan portal, mereka juga meminta identitas setiap orang yang melalui gerbang ini. (RIZ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.