Sukses

Manusia dan Kobra Hidup Berdampingan di Desa Ini

Sebagian besar orang takut dengan ular. Tapi, tidak demikian dengan orang-orang desa Ban Kok Sa-Nga, Thailand.

Sebagian besar orang takut dengan ular. Tapi, tidak demikian dengan orang-orang di Desa Ban Kok Sa-Nga, Thailand.

Semua warga hidup berdampingan dengan berbagai macam jenis ular, terutama kobra dan piton. Seluruh kepala keluarga yang menetap di 140 rumah tersebut memelihara setidaknya satu ular.

Tidak hanya itu, di desa yang terletak di timur laut Thailand ini, semua orang bahkan bermain-main dengan ular. Ada yang adu tinju. Ada yang meledek ular dengan menarik-narik ekornya. Ada juga yang memasukan kepala ular ke mulut mereka.

Anak-anak pun tidak mau kalah. Meski masih berusia dibawah umur, mereka semua berani untuk bermain dan bercengkrama dengan ular.

Sejak usia dini, mereka sudah diajarkan orang tuanya tentang bagaimana merawat dan hidup bersama dengan ular.

Selain memelihara, ada sebagian warga yang mengembakbiakkannya untuk dijual. Satu ular dijual dalam kisaran 5 ribu - 6 ribu baht, atau sekitar Rp 1,5 - 1,9 juta. Tapi, sebagian warga lainnya tidak rela menjual ular kesayangan mereka.

Gigitan Ular Jadi Kebanggaan

Mungkin Anda bertanya-tanya apakah mereka tidak digigit. Jawabannya, tentu saja ada. Tetapi, para warga yang pernah digigit ular mengaku tidak kapok. Mereka malah bangga dengan jumlah gigitan yang banyak. Makin banyak gigitan, mereka mengaku semakin hebat di hadapan warga lainnya.

Salah satu warga yang paling sering digigit adalah Bualee Chai. Pria 72 tahun ini telah digigit ular sebanyak 21 kali. Beberapa jarinya ada yang sudah putus. Tapi, hal tersebut tidak menyurutkan kegemarannya untuk bermain bersama ular.

Chai mengaku sangat mencintai ular-ular yang dipeliharanya. "Bila salah satu ularku mati, aku sangat sedih. Mereka semua telah kuanggap sebagai keluarga, menemaniku hidup selama bertahun-tahun," ungkapnya, seperti dilansir Odditycentral, Selasa (4/12/2012).

Warga Desa Ban Kok Sa-Nga telah menjadikan ular layaknya manusia. Setiap ada ular yang mati, mereka akan memberi penghormatan terakhir di kuil.

"Kami lakukan penghormatan terakhir di Kuil," tandas Chai. (RIZ)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini