Sukses

Peneliti Kesehatan: Jumlah Kasus HIV-AIDS Perempuan Meningkat

Sejumlah LSM menggelar kampanye memperingati hari HIV & AIDS se-Dunia yang jatuh pada 21 Desember di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Aki itu mengungkapkan keprihatinan kasus HIV AIDS pada perempuan meningkat.

 

Sejumlah LSM menggelar kampanye memperingati hari HIV & AIDS se-Dunia di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Peringatan kali ini bertema "Lindungi Perempuan dan Anak dari Zat Adiktif, Narkotika, Psikotropika dan HIV & AIDS".

Firmanto Sanghyang, dari Pusat Penelitian Kesehatan Universitas Indonesia, mengatakan berdasarkan data Kementrian Kesehatan dalam kurun waktu 13 tahun, Indonesia memiliki jumlah kasus AIDS sebanyak 30.430 kasus, 5.484 diantaranya kasus kematian. Hal ini dilaporkan secara kumulatif antara 1 Januari sampai dengan 31 Maret 2012.

Sedangkan kasus AIDS yang dilaporkan 2006 oleh kemenkes juga telah diagresikan berdasarkan jenis kelamin, 6.604 kasus pada laki-laki dan 1.529 pada perempuan. Namun, bila dibandingkan dengan periode 31 Maret 2012, penderita HIV AIDS untuk jenis kelamin lelaki sebanyak 20.665 kasus sedangkan pada perempuan mencapai 8.339 kasus. Dari data tersebut jelas terlihat peningkatan kasus pada perempuan mengalami kenaikan signifikan selama enam tahun terakhir.

"Rokok, narkotika dan psikotropika adalah zat adiktif yang menjadi pintu masuk menuju prevalensi HIV&AIDS, karena selain remaja menyukai sesuatu yang baru, mereka tidak mengenal resiko, sulitnya mendapatkan informasi, dan maraknya iklan rokok," ujar Firmanto di Bundaran HI, Ahad (2/11).

Disisi lain, Chya Wibisono dari Ikatan Perempuan Positif Indonesia juga menjelaskan kerentanan perempuan terhadap HIV. "Berbagai faktor menjadi pengaruh, seperti ketimpangan gender yang berakibat pada ketidakmampuan perempuan mengontrol perilaku seksual suami atau pasangan seksualnya, dan kemampuan bernegosiasi dalam hal hak melindungi diri dengan kondom saat berhubungan seks beresiko," jelasnya.

Dalam aksi yang juga mengkampanyekan 16 hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan itu diikuti Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) bersama Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI), Kelompok Peduli Remaja (KPR).(ADI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini