Sukses

Puluhan Wartawan di Sejumlah Daerah Desak Kapolri Usut Pembunuh Wartawan

Puluhan wartawan Surabaya menggelar aksi solidaritas terhadap kasus kekerasan yang menimpa jurnalis di sejumlah daerah. Di antaranya kasus pembunuhan wartawan di Manado.

Puluhan wartawan Surabaya menggelar aksi solidaritas terhadap kasus kekerasan yang menimpa jurnalis di sejumlah daerah. Di antaranya kasus pembunuhan wartawan di Manado, dan pembakaran rumah seorang wartawan di Aceh. Dalam aksi ini wartawan Surabaya mendesak Kapolri mengusut tuntas kasus pembunuhan wartawan Manado.

Wartawan Surabaya dari berbagai media cetak dan elektronik menggelar aksi solidaritas terhadap kasus pembunuhan yang menimpa Aryono Linggotu, wartawan Metro Pos Manado dan pembakaran rumah seorang wartawan harian di Aceh. Aksi solidaritas ini digelar di depan Gedung Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya.

Dalam aksi ini para wartawan ikut prihatin dan mengecam atas terjadinya kembali kekerasan yang menimpa wartawan. Kali ini wartawan Metro Pos Manado Aryono Linggotu tewas mengenaskan dengan 14 tusukan. Karena itu, wartawan Surabaya mendesak Kapolri Jenderal Timur Pradopo untuk mengusut tuntas kasus pembunuhan sadis yang menimpa wartawan ini.

Selain itu, para wartawan juga meminta Dewan Pers untuk serius mengawal kasus ini hingga tuntas. Wartawan mengakhiri aksi ini dengan jalan mundur sebagai simbol protes terhadap kekerasan yang menimpa wartawan dan mundurnya penegakan hukum di negeri ini.

Sementara jurnalis di Jember, Jawa Timur, menggelar aksi solidaritas atas terbununya wartawan Metro Pos Aryono Linggotu di Manado. Mereka mendatangi Mapolres Jember,  untuk mendesak polisi mengusut tuntas pelaku pembunuhan.

Dengan membawa poster bernada kecaman, sejumlah jurnalis di Jember, mendatangi Mapolres setempat. Mereka turut bersedih dan berbela sungkawa atas tragedi kekerasan terhadap jurnalis. Salah satunya menimpa wartawan Metro Pos Manado Aryono Linggotu yang dibunuh oleh pemuda mabuk.

Para awak media itu menuntut polisi menangkap otak pembunuhan dan menghukum seberat beratnya. Apalagi pembunuhan dilakukan secara sadis. Usai berorasi, para wartawan mengajak polisi untuk menggelar salat gaib bagi almarhum Aryono Linggotu.

Sebagai bentuk kegalauan, para jurnalis membasuh wajahnya dengan air bunga. Harapannya, tidak ada lagi kekerasan yang menimpa jurnalis saat melakukan tugas jurnalistik. (FRD)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini