Sukses

BK Akan Konfrontir Sumaryoto dengan Dirut Merpati Rabu

BK DPR akan mengkonfrontir anggota dewan yang ditengarai memeras BUMN dengan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines, besok.

Penyelesaian kasus dugaan pemerasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) oleh oknum anggota DPR kini memasuki babak baru. Sebab, Badan Kehormatan (BK) DPR akan mengkonfrontir anggota dewan yang ditengarai memeras BUMN dengan Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines.

"Untuk besok akan dimulai konfrontir antara Dirut Merpati (Rudy Setyopurnomo), dengan anggota dewan yang terkait yaitu pak Sumaryoto. Itu akan dilakukan jam 1 siang," kata Ketua BK DPR, M Prakosa dalam konfrensi persnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (27/11).

Lebih lanjut Prakosa menjelaskan pada pemeriksaan hari ini, BK telah mengundang kembali Dirut Merpati Rudi Setyopurnomo terkait penjelasnnya tentang materi rapat tertanggal 1 Oktober 2012 lalu. Setelah mendapatkan penjelasan, lanjut Prakosa, BK akan mendalami lebih jauh lagi. 

"Untuk itu akan dilakukan konfrontir antara dirut Merpati dengan anggota-anggota yang telah memberikan keterangan di BK," jelasnya.

Dia menyatakan, untuk konfrontasi antara mantan Dirut PT Merpati, Sardjono Jhony, dengan Dirut PT Merpati yang sekarang Rudy Setyopurnomo saat ini belum dibicarakan BK. Yang jelas, besok agenda utamanya antara Rudy dan Sumaryoto. "Nanti akan diikuti dengan tahapan konfrontir dengan yang lain," kata Prakosa.

Dengan konfrontasi itu, lanjut dia, BK berharap dapat mengungkapkan fakta sebenarnya. "Dari konfrontir itu akan kita lihat siapa konsisten, benar-salah, dan nanti kita putuskan," imbuhnya.

Ia menjelaskan, tugas BK adalah melakukan penyidikan dan verifikasi bila ada dugaan pelanggaran etik anggota dewan. Setelah itu, BK menggelar rapat dan akan mengambil kesimpulan. Kalau ada pelanggaran, diberi sanksi berat, sedang atau ringan. "Tapi, kalau tidak ada, tentu akan kita lakukan yang namanya rehabilitasi," pungkasnya.(ALI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini