Sukses

Lawan Geng Narkoba, Eks Walikota Perempuan Dihabisi

Jasad Maria Santos Gorrostieta ditemukan di pinggir jalan dalam kondisi mengenaskan. Perempuan pemberani Meksiko yang punya sikap.

Jasad Maria Santos Gorrostieta ditemukan di pinggir jalan dalam kondisi mengenaskan. Bekas luka siksaan ditemukan di sekujur tubuhnya. Sebelum nyawanya melayang, perempuan pemberani itu disundut api, dipukuli, dan ditikam. Pelakunya adalah geng narkoba yang merajalela dan menebar teror di Meksiko.

Pada Senin 12 November 2012 lalu, perempuan 36 tahun  itu sedang menyetir, mengantarkan putrinya ke sekolah sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Tiba-tiba sebuah mobil menghadangnya di kota Morelia.

Seperti dimuat Daily Mail (26/11/2012), Gorrostieta disergap dan disiksa secara fisik, di hadapan sejumlah saksi, termasuk anaknya yang menatap dengan ngeri. Setelah memohon agar komplotan itu membiarkan putrinya hidup, ia masuk ke mobil para penculiknya.

Selama seminggu kemudian, keluarganya yang luar biasa cemas menunggu telepon permintaan tebusan yang tak pernah datang.

Hingga akhirnya jasad Gorrostieta dalam kondisi mengenaskan, terikat di bagian tangan dan kaki, ditemukan delapan hari kemudian, dilempar begitu saja ke pinggir jalan San Juan Tararameo, Cuitzeo Township. Ia pergi meninggalkan seorang putri, dua anak laki-laki, dan suami keduanya, Nereo Delgado Patinoran.

Pahlawan

Gorrostieta dijuluki sebagai pahlawan abad ke-21 atas keberaniannya. Ia terpilih menjadi Walikota Tiquicheo, sebuah distrik pedesaan di Michoacan, sebelah barat Mexico City pada tahun 2008. Ia memutuskan ada di pihak mereka yang melawan kartel narkoba -- yang mengubah Meksiko menjadi negara berbahaya.

Ia juga sangat mendukung hak-hak perempuan, yang berlawanan dengan norma-norma sosial di Meksiko.

Sikapnya itu berarti ancaman maut. Usaha pembunuhan pertama dilakukan pada Oktober 2009. Ia lolos dari pembunuhan, sementara suami pertamanya, Jose Sanchez tewas dalam serbuan senjata di kota El Limone.

Tiga bulan kemudian, gerombolan bersenjata memberondong 30 peluru ke mobilnya. Tiga di antaranya menembus tubuh Gorrostieta dan meninggalkan sejumlah bekas luka.

Meski nyawa nyaris melayang, ia tak menyerah. "Pada tahap lain dalam hidup saya, mungkin saya akan mengundurkan diri, dari posisi saya, tanggung jawab saya sebagai pemimpin Tiquicheo," kata dia, saat menunjukkan bekas-bekas luka dalam tubuhnya.

"Namun tidak untuk hari ini. Tak masuk akal bagi saya untuk menyerah ketika memiliki tiga anak yang harus saya didik dengan contoh teladan, dan kenangan atas cinta sejatiku, ayah dari tiga anak saya, yang mengajarkan tentang nilai dari segala sesuatu. Dan untuk terus melawan mereka (kartel narkoba)."

Keamanan Meksiko terkoyak akibat ulah  geng narkoba pembunuh sejak Presiden Felipe Calderon melancarkan perang terhadap narkoba pada tahun 2006.

Lebih dari 50.000 orang telah tewas dalam bentrokan antara kartel narkoba dan pasukan keamanan. Sekitar dua lusin walikota telah dibunuh.

Geng narkoba itu menguasai jalanan, menyebar teror selama bertahun-tahun. Menegakkan otoritas mereka dengan pembunuhan, penyuapan dan penyiksaan. (EIN)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini