Sukses

Kapolri: 2 Batalyon Brimob Dikerahkan Jaga Kutai Barat

Meski situasi sudah kondusif, Kapolri Timur Pradopo tak mau kecolongan. Pasukan masih bersiaga di Kutai Barat.

Situasi Kutai Barat, Kalimantan Timur berangsur kondusif pasca ricuh yang menghanguskan ratusan bangunan di Barong Tongkok, Jumat malam lalu. Meski demikian, Kapolri Jenderal Timur Pradopo tak ingin kecolongan. Pasukan masih disiagakan di lokasi.

"Pasukan bertambah di sana. Sudah ada dua batalyon dari Brimob untuk menjaga keamanan di Kutai Barat," kata Kapolri di Mabes Polri, Senin (26/11/2012).

Kapolri menambahkan situasi telah membaik. Warga diminta tidak terprovokasi untuk menghindari bentrokan antarwarga. "Saya mengimbau masyarakat tetap tenang, tidak terpengaruh," tambah dia.

Sejauh ini, Kapolri menambahkan, sudah ada tersangka yang ditetapkan dalam insiden di Barong Tongkok. "Saya kira sudah ada dua yang dijadikan tersangka, nantinya menunggu perkembangan," tutur dia.

Selain penegakan hukum, jalur kekeluargaan juga ditempuh untuk menyelesaikan gesekan dalam masyarakat. Melalui jalur mediasi. "Semua kita lakukan, bersama Pemda baik provinsi maupun kabupaten," tambah Kapolri.

Rusuh di Kutai Barat berawal dari masalah kecil, saat antre BBM di agen premium dan minyak solar (APMS) Jumat siang. Seorang pengantre yang memaki karena tak kebagian bensin dikeroyok tiga petugas APMS.

Tak terima jadi bulan-bulanan bogem mentah, pengantre kembali ke APMS, kali itu dengan membawa massa berjumlah 500 orang yang merusak peralatan agen BBM yang mirip SPBU. Masalah sepele itu merembet ke persoalan etnis.

Para pemangku telah bertindak untuk meredam potensi konflik ini. Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim, Edy Gunawan pada konferensi pers bersama Persekutuan Dayak Kalimantan Timur (PDKT) serta KKSS (Kerukukan Keluarga Sulawesi Selatan) di Samarinda, Minggu sore telah menghimbau kepada seluruh lapisan adat Dayak untuk tetap menjaga iklim kondusif di Kabupaten Kutai Barat.
           

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini