Sukses

Banjir Belum Beranjak dari Jakarta

Sejumlah kawasan di Jakarta hingga siang ini masih terendam banjir. Di Tangerang, Banten, tiga RT di Perumahan Ciledug Indah I juga kebanjiran.

Setelah dua tahun bebas banjir, bah akhirnya kembali memasuki permukiman warga di kawasan Cipinang Melayu, Jakarta Timur. Ratusan warga kembali dihadapkan dengan banjir kiriman yang mengakibatkan meluapnya Kali Sunter.

Ketinggian air pun mencapai satu meter sejak Sabtu (24/11/2012) dini hari. Sejumlah motor warga yang terjebak di dalam rumah terpaksa digotong beramai-ramai. Kendati demikian, warga enggan mengungsi dan memilih tinggal di rumah masing-masing.

"Dua tahun tak ada banjir, sekarang mulai lagi," ungkap Siti, warga Cipinang Melayu.

Sementara itu, sedikitnya 300 rumah di Kelurahan Bukit Duri, Jakarta Selatan, masih terendam banjir. Air mengalami pasang dan surut sejak Jumat malam kemarin.

Meski ketinggian banjir masih dua meter, sejumlah anak-anak tetap asyik bermain di tengah banjir. Mereka mengaku senang ketika banjir datang karena bisa bermain air. Tak ada ketakutan bakal terbawa arus atau terserang penyakit. Para orangtua mereka pun tidak melarang anaknya bermain di genangan banjir.

Sedangkan di tepi Kali Pesanggrahan, Kompleks IKPN Bintaro, Jakarta Selatan, banjir masih merendam sebagian rumah warga. Ketinggian air berkisar antara 30 sentimeter hingga satu setengah meter. Warga yang Jumat malam mengungsi, siang ini mulai kembali ke rumah untuk mencoba menyelamatkan barang-barang yang tersisa. Meski sudah biasa kebanjiran, menurut warga banjir kali ini lebih parah.

"Di dalam sudah tiga meter. Saya sampai tidak bisa turun, nangkring saja di atas," jelas Miskun, salah seorang warga IKPN Bintaro.

Di Tangerang, Banten, tiga rukun tetangga di Perumahan Ciledug Indah I mulai kebanjiran sejak Jumat dini hari. Air dari Kali Angke meluap hingga menggenangi permukiman warga setinggi 30 sentimeter. Warga pun langsung mengungsikan barang-barang mereka ke tempat yang aman. Mobil dan sepeda motor milik warga diparkir di tempat yang lebih tinggi.

Banjir di perumahan ini merupakan banjir kiriman karena tidak terjadi hujan deras. Warga pun selalu siaga memantau debit air Kali Angke.(ADO)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.