Sukses

BK: Idris Laena SMS Direksi PT PAL-Garam

Hasil pemeriksaan BK DPR, terungkap ada SMS dan telepon anggota Komisi XI DPR Idris Laena kepada direksi PT PAL dan PT Garam.

Liputan6.com, Jakarta: Hasil pemeriksaan BK DPR, terungkap ada SMS dan telepon anggota Komisi XI DPR Idris Laena kepada direksi PT PAL dan PT Garam. Bukti yang dilaporkan Menteri BUMN Dahlan Iskan ini telah dikantongi BK. Sanksi terhadap Idris akan dibahas BK.

"Dari direksi PT PAL mungkin lebih 20 SMS kali, baik kepada direktur utama dan dirut keuangan. Termasuk telepon sebanyak 20 kali sampai 30 kali dari Idris Laena. Ada indikasi pelanggaran etika. Untuk sanksi, nanti kita bicarakan lagi," kata Ketua BK DPR Muhammad Prakosa di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (21/11/2012).

Idris, ungkap dia, mengakui ada pertemuan-pertemuan dengan direksi PT PAL dan PT Garam. "Jadi bahwa di dalam keterangan yang disampaikan itu ada pertemuan beberapa kali dengan PT PAL dan satu kali dengan PT Garam. Itu yang nanti kita akan dalami dulu," jelas Prakosa.

Disinggung ada atau tidaknya upeti, Prakosa mengaku masih mendalami indikasinya lebih lanjut untuk mengungkap fakta sesuai mekanisme yang ada. Pemeriksaan terhadap Idris belum akan disampaikan ke KPK. Karena saat ini BK masih mendalami pelanggaran etikanya.

"Dalam etika, ada seseorang yang melakukan pertemuan berkali-kali dengan orang lain, kan pasti ada sesuatu. Orang yang melanggar etika belum tentu pelanggaran hukum," ujar Prakosa.

Kamis besok, lanjut dia, rencananya BK akan memanggil lagi tiga anggota DPR. Namun dia menolak menyebutkan nama-namanya.

"Ada tiga orang. Tapi namanya kita tidak bisa sebutkan. Besok jam sepuluh, sebelas, dua belas," kata politisi PDIP ini.

BK sebelumnya mencabut dua nama anggota DPR yang telah direvisi Dahlan. Keduanya adalah Wakil Ketua Komisi XI DPR Andi Timo Pangerang dan anggota Komisi XI dari Fraksi PAN M Ikhlas El Qudsi. Dahlan juga sudah minta maaf. Namun Dahlan juga menyampaikan dua nama lain kepada BK seperti yang disampaikan direksi Merpati.(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.