Sukses

Kamaruzzaman: GAM Akan Tetap Berunding Usai Lebaran

Juru bicara GAM Teuku Kamaruzzaman menyatakan akan tetap berunding usai Idul Fitri. Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI M. Djali Yusuf akan menindak tegas masyarakat yang merayakan HUT GAM.

Liputan6.com, Banda Aceh: Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil menegaskan, akan menyerang semua basis Gerakan Aceh Merdeka dan menutup jalur komunikasi ke Nanggroe Aceh Darussalam. Itu bila penandatanganan perdamaian pada 9 Desember mendatang, gagal dilaksanakan. Komunikasi keluar-masuk NAD hanya diizinkan untuk kepentingan TNI dan pemerintah sipil. Menanggapi hal ini, juru bicara GAM Teuku Kamaruzzaman menyatakan, pihaknya tetap akan berunding dengan RI usai Idul Fitri. "Pernyataan pejabat sipil dan militer Indonesia tak akan mempengaruhi rencana GAM berunding sesuai jadwal," kata Kamaruzzaman di Banda Aceh, Kamis (28/11).

Kamaruzzaman juga membantah tudingan GAM mengulur-ulur perundingan. Pertemuan dengan delegasi RI awal November silam gagal, karena GAM belum bermusyawarah tentang draf kesepakatan damai yang akan diajukan [baca: GAM Menunda Damai, Pemerintah Kecewa]. Sementara itu, Panglima Daerah Militer Iskandar Muda Mayor Jenderal TNI M. Djali Yusuf menegaskan, tetap melarang perayaan Hari Ulang Tahun GAM, 4 Desember mendatang. TNI akan menggagalkan dan menindak tegas anggota masyarakat yang merayakan HUT GAM [baca: Menko Polkam: Ditindak, yang Merayakan HUT GAM].

Di Jakarta, Ketua Gerakan Pemuda Ansor Saifullah Yusuf mendukung sikap TNI yang memerangi GAM. Pasalnya, keberadaan sebuah angkatan bersenjata di luar TNI tidak dapat dibenarkan. Karena itu, harus ada tindakan tegas dari TNI dan pemerintah. Kendati demikian, Saifullah berharap agar perjanjian damai pemerintah RI-GAM yang terus tertunda bisa segera ditandatangani. Soal pengepungan TNI terhadap markas GAM di Cot Trieng, Aceh Utara, Saifullah berharap agar hal itu disikapi dengan bijak [baca: Cot Trieng Masih Dikepung]. Tujuannya, agar tidak ada lagi korban jatuh.(ZAQ/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.