Sukses

Kalemnya Jokowi dan Garangnya Ahok Memimpin Jakarta

Gaya kepemimpinan Jokowi dan Ahok memimpin Jakarta yang bertolak belakang dinilai banyak kalangan merupakan kombinasi yang tepat untuk mendobrak birokrasi yang berbelit.

Liputan6.com, Jakarta: Gaya kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang bertolak belakang dinilai banyak kalangan merupakan kombinasi yang tepat untuk mendobrak birokrasi yang berbelit.
 
Pembawaan Jokowi yang sabar dapat mengimbangi pembawaan Ahok yang cenderung blak-blakan. Gaya kepemimpinan kedua tokoh Jakarta ini pun menuai banyak perhatian sejak video rapat kerja yang digelar Pemprov Jakarta yang diwakili Ahok bersama Dinas Pekerjaan Umum (PU) diunggah ke situs YouTube. Dalam video tersebut, Ahok memperlihatkan kemarahan saat meminta semua pejabat untuk menurunkan pagu anggaran.
 
Media YouTube memang dijadikan sarana baru bagi Pemprov Jakarta untuk memperlihatkan keterbukaan dalam pemerintahan. Video yang diunggah tersebut sukses mendapatkan perhatian masyarakat dan pertanyaan-pertanyaan yang mengundang sensasi. Hal ini terbukti dari seringnya video tersebut dilihat yang hingga saat ini sudah 500 ribu kali.
 
Ketika ditanyakan mengenai gaya kepemimpinannya yang menuai sensasi tersebut, Ahok hanya menjawab diplomatis. "Saya tidak bisa tiru gaya. Saya orang Sumatra," ucapnya.
 
Sementara sang Gubernur Jokowi tidak merasa keberatan atas gaya kepemimpinan wakilnya tersebut. "Saya tidak keberatan. Setiap orang memang punya gaya sendiri-sendiri," ungkapnya.
 
Gaya kepemimpinan keduanya menurut pengamat sejarah dan budaya JJ Rizal adalah kombinasi yang tepat untuk mendobrak garis birokrasi yang berbelit. Ketika Ahok tidak segan menemui langsung para demonstran, Sedangkan Jokowi yang kalem lebih senang melihat langsung kondisi masyarakat dan spontan membuat warga terkaget-kaget. Gaya kepemimpinan boleh berbeda, tapi kerja nyatalah yang ditunggu oleh masyarakat.(NDY/ADO)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.