Sukses

Serangan Udara Israel Hancurkan Markas Hamas di Gaza

Israel menargetkan 180 titik sejak Jumat tengah malam. Termasuk, gedung pemerintahan, instalasi listrik, dan terowongan.

Liputan6.com, Gaza: Di hari keempat pertempuran, militer Israel terus melancarkan sejumlah serangan ke sejumlah titik di Jalur Gaza. Kali ini targetnya adalah markas pemimpin Hamas.

Saksi mata melaporkan, kerusakan parah menimpa bangunan, yang Jumat lalu dikunjungi Perdana Menteri Mesir, Hisham Qandil.

Setelah jeda semalam, Gaza dilanda serangan besar mulai Sabtu dini hari. Menargetkan sejumlah bangunan kementerian di Gaza, yang diduga kosong saat itu.

Koresponden BBC melaporkan, sejumlah jasad terperangkap di bawah reruntuhan bangunan di sebuah rumah dihantam roket Israel di Jabalia, utara Kota Gaza. Berapa jumlah korban jiwa yang jatuh belum diketahui.

Israel mengungkap, pihaknya menargetkan 180 titik sejak Jumat tengah malam. Selain bangunan milik Hamas, Israel juga membidik instalasi listrik dan jaringan terowongan yang biasa digunakan untuk menyelundupkan barang atau senjata dari Mesir ke Gaza.

Terowongan itu berperan penting pasca blokade Gaza, yang embuat kota dan penduduknya menderita dan nyaris lumpuh. Israel telah memblokade tiga rute utama menuju Gaza Jumat kemarin.

Setidaknya 30 warga Palestina dan tiga warga Israel tewas sejak serangan dipicu oleh aksi Israel yang membunuh komandan sayap militer Hamas,  Ahmad Jabari Rabu lalu.

Israel kini bahkan menyiapkan invasi darat, menyiagakan 75.000 cadangan tempurnya. Sementara, di sisi lain, militan di Gaza terus meluncurkan roket ke Israel, menargetkan dua kota penting, Yerusalem dan Tel Aviv.

Mesir dukung Gaza

Bahkan sebelum konflik pecah, Israel dan Hamas sering berbalas roket melintasi perbatasan.

Jumat lalu, Hamas menembakkan roket ke Tel Aviv dan Yerusalem. Menurut surat kabar Israel, Haaretz, ini adalah kali pertamanya roket sampai di Yerusalem sejak tahun 1970.

Sementara Israel menggelar opersi dengan kode "Pilar Pertahanan" telah menghancurkan lebih dari 800 titik di Gaza, termasuk lokasi peluncur roket bawah tanah dan sejumlah infrastruktur.

Pemimpin dunia Barat dan Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon menyerukan kedua belah pihak untuk menghentikan eskalasi kekerasan.

Sementara, Presiden Mesir, Ahmad Jabari mengatakan, tindakan Israel "ganas dan tidak berperikemanusiaan". Ia juga menyatakan, "Mesir tak akan meninggalkan Gaza sendirian menghadapi ini." Hubungan Mesir dan Hamas memang makin kuat setelah Mursi dari Ikhwanul Muslimin duduk di puncak kekuasaan, pasca runtuhnya rezim Hosni Mubarak. (BBC)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.