Sukses

Kenapa Polisi Jadi Target Teroris Poso?

Ada pergeseran paradigma sehingga target teroris berubah. Jika semula simbol-simbol Barat menjadi sasaran, kini berganti menjadi simbol-simbol keamanan yakni polisi. Mengapa polisi?

Liputan6.com, Jakarta: Ada pergeseran paradigma sehingga target teroris berubah. Jika semula simbol-simbol Barat menjadi sasaran, kini berganti menjadi simbol-simbol keamanan yakni polisi. Mengapa polisi?

"Polisi merupakan simbol keamanan yang dipilih teroris karena polisilah yang berhubungan langsung dengan penanganan keamanan dan aksi terorisme, bukan TNI," kata pengamat politik Unpad Muradi saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Jumat (16/11/2012).

Citra polisi yang buruk dengan banyaknya kasus internal yang mendera korps Bhayangkara, tutur dia, dijadikan senjata oleh para pelaku untuk membangun opini publik mengenai polisi sebagai musuh masyarakat.

"Sehingga ketika mereka melakukan aksi teror kepada polisi, masyarakat akan turut senang," ujar Muradi.

Dipilihnya Poso sebagai tempat teroris melancarkan aksinya kepada aparat kepolisian, menurut dia, terkait dengan kondisi demografis Poso yang memiliki latar belakang agama yang seimbang kuantitasnya antara muslim dan non muslim, yakni 50:50. Masyarakat muslim di Poso akan lebih melindungi dan menerima para teroris dibandingkan dengan masyarakat muslim di daerah yang lebih dominan jumlah muslimnya.

"Kondisi ini memberikan keuntungan bagi mereka, khususnya dalam mendapatkan tempat persembunyian. Sehingga ketika polisi melakukan penggerebekan, polisi akan berhadapan langsung dengan masyarakat yang membela mereka. Dan ini akan semakin menguatkan citra polisi sebagai musuh masyarakat," pungkas Muradi. (SSS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini