Sukses

Polisi Kenya Tangkap Sebelas Pelaku Teror

Pemerintah Kenya, Selasa kemarin menyatakan menahan 11 tersangka pelaku teror, termasuk seorang otak penting di balik serangkaian serangan bom dan granat di bagian utara negara Afrika Timur itu.

Liputan6.com, Garissa: Pemerintah Kenya, Selasa kemarin menyatakan menahan 11 tersangka pelaku teror, termasuk seorang otak penting di balik serangkaian serangan bom dan granat di bagian utara negara Afrika Timur itu.

Komisaris Regional Maalim Mohammed mengatakan tersangka utama itu ditangkap pada Selasa di Kota Kecil Garissa dekat perbatasan dengan Somalia. Penangkapan berlangsung setelah pihak berwenang mengikuti keterangan dari anggota masyarakat. Sementara sepuluh orang lagi ditangkap dalam satu pekan belakangan.

"Polisi hari ini menangkap tersangka utama pelaku teror yang telah menimbulkan bahaya bagi warga Garissa. Pria itu berada di balik semua serangan teror terhadap tempat agama dan personel polisi di Kota Kecil Garissa dan sekitarnya," kata Komisaris Regional Maalim Mohammed melalui telepon, Selasa, kepada Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Rabu (14/11/2012) pagi.

Pelaku juga berada di belakang pembunuhan seorang pengusaha di Kota Kecil Garissa pekan lalu. Tiga saksi mata juga telah mengidentifikasi dia sebagai tersangka utama di belakang ketidakamanan di Garissa," ia menambahkan.

Sementara adminstratus pemerintah mengatakan tersangka utama sedang diinterogasi. Penyelidikan sehubungan dengan beberapa kejahatan yang dilakukan dalam satu pekan belakangan di wilayah itu.

"Kami ingin dia memberitahu kami ke mana ia telah membawa semua senjata api dari polisi yang tewas atau cedera. Kami ingin dia memberitahu kami siapa saja orang yang bersekongkol dengan dia lalu menyeret dia ke pengadilan pada akhir pekan ini," tutur Mohammed.

Mohammed menuturkan sebagian penjahat dalam tahanan bisa jadi berada di belakang serangan sangat mematikan, termasuk pembunuhan 17 orang di AIC, dan seorang personel polisi yang berpatroli di Garissa sepekan silam.(ANT)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini