Sukses

Kisah Para Capung, Pria Kuli Angkut dari Sungai Lisai

Puluhan laki-laki warga Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang, Kabupaten Lebong, Bengkulu memilih profesi sebagai kuli angkut. Mereka tinggal di Desa Sungai Lisai kawasan terpencil di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Liputan6.com, Lebong: Puluhan laki-laki warga Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang, Kabupaten Lebong, Bengkulu memilih profesi sebagai kuli angkut. Mereka terbiasa dengan berjalan kaki sampai 10 km sambil memikul beban, naik turun bukit dan bahkan sambil menyeberangi sungai. Upahnya pun hanya Rp 1.500 per kilogramnya.

Surmansyah mengaku biasanya mereka mengangkut hasil panen pertanian seperti kopi, kulit manis, rotan, atau bahkan beras. Hasil pertanian itu ditukar dengan beragam kebutuhan pokok. Tempat tinggal para kuli yang biasa disebut capung itu sangat terpencil.

Letak Desa Sungai Lisai ada di dalam kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Desa Sungai Lisai hanya dihuni sekitar 300 jiwa.

Indonesia memang sudah merdeka 60 tahun lebih tapi tingkat kesejahteraan penduduknya masih jauh dari merata dan memadai. Warga masyarakat seperti warga Desa Sungai Lisai hanya bisa berharap pembangunan sarana dan prasarana bisa segera sampai di wilayahnya.
(Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini