Sukses

Keberadaan Imam Samudra Tak Jelas

Posisi Imam Samudra belum diketahui pasti. Seusai ditangkap di Pelabuhan Merak, Banten, tersangka pengebom Bali itu dikabarkan berada di Kantor Polwil Banten.

Liputan6.com, Jakarta: Hingga Kamis (21/11) malam, keberadaan Abdul Aziz alias Imam Samudra alias Kudama, belum diketahui secara pasti. Informasi yang beredar menyebutkan tersangka otak peledakan Bom Bali itu berada di Kepolisian Wilayah Banten setelah ditangkap di Pelabuhan Merak [baca: Imam Samudra Ditangkap, Ibunya Shock Berat]. Pria asal Desa Lopang, Serang, itu juga disebutkan dalam perjalanan menuju Markas Besar Polri. Sedangkan Juru bicara Tim Penyidik Brigadir Jenderal Polisi Edward Aritonang meyakinkan para wartawan bahwa Imam Samudra tak akan dibawa malam ini ke Mabes Polri. Informasi itu diperoleh reporter SCTV Bayu Sutiyono dari Mabes Polri.

Tim pemeriksa dan ruangan pemeriksaan telah dipersiapkan. Informasi lain menyebutkan Imam Samudra akan datang bersama dua pengawalnya, Rauf dan Yudi. Sedangkan informasi yang diperoleh SCTV dari Polwil Banten Imam sudah diberangkatkan ke Jakarta atau dibawa ke Cilegon. Ada juga dugaan Imam tengah bersama Kapolwil Banten Komisaris Besar Pol Abdurrahman.

Menurut Adnan, agen penjualan tiket Bus Kurnia jurusan Merak-Pekanbaru, upaya penangkapan Imam Samudra telah dimulai sejak pukul 13.00 WIB. Dia menuturkan Imam memintanya mengantarkan ke agen Bus Kontinental yang menjual tiket Bus Kurnia. Selama tiga jam di tempat itu, Imam tak menunjukkan gerak gerik mencurigakan. Dia juga tak melihat anggota polisi di sekitar kantornya. "Biasa saja dia seperti penumpang umumnya," ujar Adnan.

Kepada Adnan, Imam mengaku menuju Pekanbaru untuk mengunjungi adiknya. Pada pukul 17.00 WIB saat bus hendak masuk kapal feri, Adnan melihat sekitar enam anggota polisi berpakaian sipil berlari-lari menuju bus. Semula dia tak mengetahui Imam adalah orang yang dicari-cari polisi. "Saya nggak tahu dia buron, tapi lama-lama tahu dari teman," kata dia.(COK/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini