Sukses

Dua Perwira Polri Meninggal Saat Ikut Stukpa

Dua perwira Polri meninggal saat mengikuti Sekolah Pembentukan Perwira Polri. Keduanya adalah Bripka Ridwan, asal pengiriman Polda Jambi dan Bripka Anshar dari pengiriman Polda Sulut.

Liputan6.com, Jakarta: Dua perwira Polri meninggal saat mengikuti Sekolah Pembentukan Perwira (Stukpa) Polri. Keduanya adalah Bripka Ridwan, asal pengiriman Kepolisian Daerah Jambi dan Bripka Anshar dari pengiriman Polda Sulawesi Utara.

Demikian disampaikan Wakil Kepala Stukpa Lemdikpol Kombes Dewa Anom. Disebutkan mereka menderita sakit muntaber dan demam berdarah.

Alhasil kedua perwira itu tak mengikuti acara kelulusan yang digelar di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lembaga Pendidikan Polisi (Lemdikpol) Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (13/11/2012). Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo menghadiri acara untuk meresmikan penutupan Stukpa hari ini.

Timur Pradopo melantik 848 perwira Polri dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) dan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 41 Tahun Anggaran 2012. "Jadikan ini sebagai amanah dan landasan motivasi dalam rangka memberikan yang terbaik kepada masyarakat," kata Timur Pradopo di acara pelantikan di Sukabumi.

Pelatihan berlangsung selama tujuh bulan. Acara dibuka Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Nanan Sukarna pada 12 April 2012.

Sementara Tina Rosdiana menjadi lulusan terbaik dalam Stukpa dari SIPSS. Perwira kelahiran 28 Agustus 1990 itu kini berpangkat Ipda. Ia mengatakan sesuai dengan latarbelakang pendidikannya, Sarjana Hubungan Internasional, Tina ingin mengabdi sebagai anggota Polri di daerah terpencil.

"Saya pribadi ingin di wilayah perbatasan seperti di Kalimantan, Kepulauan Riau, dan lain lain," tutur Tina. Dia beralasan pertahanan suatu negara tergantung dari kuatnya perbatasan negara. "Yang harus kita majukan adalah membangun daerah-daerah perbatasan karena justru di wilayah perbatasan permasalahan masyakat lebih banyak terjadi di wilayah-wilayah terpencil."(AIS)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini