Sukses

Pengamat: Partai Bersaing Ketat Jelang Pilpres 2014

Pengamat politik Philips J. Vermonte menilai banyaknya calon kandidat dari partai politik yang mendaftarkan diri di Pilkada menunjukkan persaingan ketat jelang Pemilu 2014.

Liputan6.com, Jakarta: Pengamat politik Philips J. Vermonte menilai dibandingkan Pemilu 2009 lalu, partai politik bersaing lebih ketat jelang Pemilu 2014. Hal ini terlihat dengan banyaknya calon kandidat yang mendaftarkan diri di Pilkada sejumlah daerah.

Philips berpendapat Pilkada Jawa Barat 2013 mendatang merupakan pertarungan untuk merebut lumbung kursi legislatif yang berjumlah 91 kursi dari jumlah 35 juta masyarakat Jawa Barat. Karena itu, seluruh partai berupaya menggerakkan mesinnya dengan memunculkan calonnya masing-masing.

"Jawa Barat menjadi salah satu lumbung kursi untuk legislatif serta diperhitungkan dalam Pilpres mendatang. Karena itu lebih banyak calon dari kader partai yang diusung," jelas Philips saat dihubungi Liputan6.com, Ahad (11/11).

Sebagai informasi, dalam Pilkada Jawa Barat 2013 mendatang sebanyak lima pasangan calon kandidat mendaftarkan diri ke KPUD, Sabtu lalu. PDI Perjuangan menjagokan Rieke Dyah Pitaloka yang berpasangan dengan pegiat antikorupsi Teten Masduki.

Wagub Jabar Dede Yusuf memilih mantan Sekda Provinsi Jawa Barat Lex Laksamana untuk mendampinginya Keduanya diusung koalisi Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsam, Partai Amanat Nasional dan Gerindra.

Calon Gubernur Jawa Barat Petahana Ahmad Heryawan menggandeng aktor senior Dedy Mizwar. Pasangan ini diusung koalisi Partai Keadilan Sejahtera, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Hanura dan Partai Bulan Bintang.

Sedangkan Partai Golkar juga mengusung calon sendiri tanpa koalisi Mantan Bupati Indaramayu Irianto MS Syafiudin atau Yance berpasangan dengan mantan Bupati Tasikmalaya, Tatang Farhanul Hakim.

Sementara dari jalur independen, mantan Kapolda Sumatera Selatan Dikdik Mulyana Arief Mansyur menggandeng mantan Sekda Indramayu Cecep NS Toyib.(ADI)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.