Sukses

Jejak Sejarah Kepahlawanan Rakyat Surabaya

Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November dilatari sejarah perjuangan rakyat dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Perjuangan itu ditunjukan rakyat Surabaya 1945 silam dengan bertempur melawan pasukan sekutu.

Liputan6.com, Jakarta: Kota Surabaya, Jawa Timur, menyimpan kisah kepahlawanan tentang keberanian para pemuda yang bahu membahu mempertahankan Kemerdekaan. Meski telah melewati perjalanan waktu panjang namun jejak sejarah itu masih tersisa.

Salah satu peristiwa heroik adalah aksi penyobekan bendera Belanda di Hotel Yamato atau Hotel Oranye tahun 1945. Dengan penuh keberanian, arek-arek Suroboyo menurunkan Bendera berwarna merah putih biru dan merobeknya hingga menjadi warna merah putih, bendera Indonesia.

Meski Hotel Yamato sudah berganti nama menjadi Hotel Majapahit, namun jejak sejarah masih melekat di hotel tersebut. Tiang bendera tempat sang Merah Putih berkibar masih berdiri tegak. Reporter Liputan 6 SCTV Retno Penasti pun mencoba mengkaji lebih jauh tiang bendera bersejarah yang terletak di bagian atas hotel.

Kisah perjuangan pemuda Surabaya mempertahankan kemerdekaan sudah 67 tahun belalu. Para pelaku sejarah yang tersisa juga semakin sedikit. Tim Liputan 6 SCTV mencoba mencari para pelaku sejarah perjuangan yakni Ismoenandar. Meski berusia 85 tahun, guratan wajah pejuang veteran ini masih memancarkan kebanggaan atas pengalaman perjuangan yang dialaminya.

Dengan mengenakan seragam pejuang, Ismoenandar rutin menjumpai teman sesama pejuang dalam Korps Cacat Veteran Republik Indonesia meskipun harus berjalan tertatih. Ismoenandar menyimpan cerita penyebab kakinya yang pincang yakni akibat diculik dan disiksa tentara Belanda.

Bersama Ismoenandar, kami menuju kantor Korps Cacad Veteran RI cabang Kota Surabaya. Di kantor tersebut ada dua teman Ismoenandar yang juga sesama pejuang. Moekari yang masih aktif menjadi sekretaris di kantor tersebut menuturkan veteran di Surabaya kini tinggal tersisa sedikit. Dari semula delapan orang kini hanya empat orang yang masih hidup. Namun, hanya tiga mantan pejuang yang masih aktif.

Tugu pahlawan di Kota Surabaya adalah tempat yang penuh kenangan bagi Moekari di tahun 1945. Ia bersama para pejuang lainnya terlibat langsung dalam peperangan hebat. Tempat ini memang menjadi pusat pertempuran mempertahankan kemerdekaan yang juga menjadi tempat para pejuang gugur.(ADI)


* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.