Sukses

Dahlan Serahkan Nama Anggota DPR Pemeras dalam Amplop Tertutup

Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan telah memberikan lagi nama-nama anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap perusahaan BUMN

Liputan6.com, Jakarta: Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan telah memberikan lagi nama-nama anggota DPR yang diduga melakukan pemerasan terhadap perusahaan BUMN.

Nama tambahan anggota DPR yang memeras itu disampaikan melalui surat yang dibungkus dengan amplop coklat dengan nomor surat SR-632/MBU/2012 tertanggal 7 November 2012 yang disertai dengan cap logo kementrian BUMN.

Kepala Bagian Sekretariat Badan Kehormatan DPR RI, Cholida Indryana mengatakan bahwa yang mengantarkan surat tersebut adalah Hambra selaku Kepala Biro Hukum Kementerian BUMN Hambra datang ke sekretariat BK DPR sekitar pukul 15.30 WIB. Hambra, kata Cholida, hanya sekitar 5 menit diruang sekretariat BK DPR untuk mengantarkan surat lalu kembali pulang.

Dengan proses kedatangan yang begitu cepat dan datang dengan sendiri tanpa didampingi karyawan Kementrian BUMN yang lain, para awak media yang sudah menunggu lama di sekitar ruang kerja BK DPR yang berada di gedung Nusantara II DPR RI itu gagal menemui kepala Biro Hukum Kementrian BUMN tersebut.

Tak hanya para awak media, Cholida juga tidak menyangka bahwa yang datang keruangannya secara tiba-tiba itu adalah utusan Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan. "Pak Hambra tidak menyampaikan pesan. Dia sendiri. Saja juga tidak tahu dia datang dari mana. Tiba-tiba dia sudah datang, ya kita terima," tuturnya.

Lebih lanjut, Cholida menjelaskan, surat yang ditutup secara rapat itu ditujukan kepada Badan Kehormatan DPR RI. Pihak yang berhak membuka amplop coklat berisi nama-nama anggota DPR yang memeras BUMN tersebut adalah pimpinan maupun anggota BK DPR itu sendiri.

"Surat ini akan diproses oleh internal seluruh anggota BK. Jadi kita tidak boleh membukanya. Saya juga bisa menunjukan amplop ini setelah mendapatkan persetujuan dari pimpinan BK DPR," tukasnya. (YUS)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini