Sukses

Indonesia Banyak Utang Tapi Sehat

Meskipun saat ini utang Pemerintahan Indonesia hampir Rp 2.000 triliun, namun Pemerintah mengklaim bahwa Indonesia salah satu negara paling baik dalam pengelolaan utang diantara negara lain.

Liputan6.com, Jakarta: Meskipun saat ini utang Pemerintahan Indonesia hampir Rp 2.000 triliun, namun Pemerintah mengklaim bahwa Indonesia salah satu negara paling baik dalam pengelolaan utang diantara negara lain.

"Kalau melihat utang jangan hanya melihat pada angkanya. Tapi lihat depth to GDP ratio kita turun, hanya tinggal 23 persen. Kita mengelolanya sangat sehat. Dan bahkan dianggap Indonesia mengelola utang salah satunnya negara yang sehat di dalam melakukan pengelolaan utang," ujar Menteri Perekonomian, Hatta Rajasa, di Departemen Keuangan, Jakarta (6/11).

Lantas apa upaya pemerintah dalam mengurangi atau meluasi hutang Indonesia?

Hatta menegaskan bahwa saat ini Pemerintah tak lagi membebani biaya pembangunan dari pinjaman luar negeri.

"Pemerintah saat ini tidak lagi menggantungkan pembangunan dari utang. Catat! Coba pelabuhan sekarang BUMN, bandara dibangun dengan BUMN yang dulu semua dibangun dengan utang. Kita terus menurunkan utang," tegasnya.

Selain itu, lanjut Hatta, setiap menggelar rapat kordinasi ia selalu menekankan kepada jajarannya agar berupaya sebisa mungkin mengurangi utang-utang.

"Termasuk pembangunan jalan tol di Sumatera yang tadinya akan dibiayai di dalam lubuk kita keluarkan. Tidak lagi masuk dalam lubuk, tapi dibiayai oleh BUMN kita," ujarnya mencontohkan.

Dalam rangka mengurangi utang itu, pemerintah hanya memprioritaskan pembangunan yang sangat dibutuhkan.

"Seperti infrastruktur terkait dengan MRT ataupun waduk atau apapun yang dibiayai dengan itu. Sedangkan yang lain yang secara komersial dibangun sendiri dengan biaya modal dalam negeri kita lakukan itu," tandasnya.

Hatta menambahkan, tahun depan pemerintah akan lebih menfokuskan pembangunan yang bersifat mendasar. Kemudian hal-hal yang terkait di Kementrian juga akan dilakukan efisiensi.

"Banyak yang dicoretin. Saya rapat tiga kali di sini. Karena spirit kita adalah tidak bergantung pada pembiayaan luar negeri. Kita ingin mendoronng swasta kita membangun. Spiritnya itu," imbuhnya. (IGW)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini