Sukses

Obama dan Romney Rebutan Suara Massa Mengambang

Dua kandidat calon presiden AS, Barack Obama dan Mitt Romney sama-sama optimistis bakal memenangkan duel mereka. Para kandidat berusaha meyakinkan para pendukungnya pada kampanye terakhir.

Liputan6.com, Ohio: Dua kandidat calon presiden AS, Barack Obama dan Mitt Romney sama-sama optimistis bakal memenangkan duel mereka. Kedua calon bersaing merebut simpati di negara-negara bagian yang mempunyai massa mengambang (swing state). 

 
Dalam kampanye terakhirnya di Colombus, Ohio, Romney kembali mengingatkan akan perlunya pemimpin AS yang baru dengan visi yang juga baru.  

 
"Kita memerlukan kepemiminan baru dan visi baru untuk negeri ini. Presiden Obama telah menjanjikan perubahan, tapi dia tidak bisa mewujudkannya," kata Romney yang dielu-elukan para pendukungnya yang berteriak, "Satu hari lagi, Satu hari lagi" di bawah spanduk raksasa bertuliskan 'Victory in Ohio'.
 
 
Sementara itu, Romney juga memprediksi bakal menang di Virginia. 
 
 
"Kami berterima kasih dan meminta Anda tetap bersama sampai kita menang esok malam," ujar Romney. 
 
 
Di tempat lain, Barack Obama didampingi rocker Bruce Springsteen dan rapper Jay-Z berkampanye di kota pendidikan di Madison, Wisconsin. 
 

"Jika Anda semua mau bekerja lagi bersama saya, mengetuk pintu-pintu rumah bersama saya, meneleponkan untuk saya, keluar demi saya, maka kita akan memenangi Wisconsin. Kita akan memenangi pemilu ini. Kita akan menuntaskan apa yang telah kita mulai," kata Obama. 
 
 
Di Ohio, Obama mempertanyakan kompetensi kandidat pesaingnya untuk menjadi presiden AS. 

 
"Anda tahu bahwa saya tahu seperti apa perubahan yang sebenar-benarnya itu karena Anda telah menyaksikan bagaimana saya berjuang demi perubahan itu," ungkap Obama yang kemudian melanjutkan perjalanannya ke Iowa dan Chicago bertepatan dengan saat pencoblosan. 
 
 
Pada beberapa jajak pendapat, Obama masih berada tipis di atas pesaingnya Romsey. Tapi secara nasional, kedua kandidat berada di posisi saling mengungguli yang ketat. Obama unggul tipis menurut survey Pew Research dan Washington Post/ABC News, dan RealClearPolitics.com. 

 
Menurut kepala tim pemenangan Obama, David Axelrod, pilpres kali ini akan menjadi pemilu yang ketat. 

 
"Ini akan menjadi pemilu yang ketat sebagaimana yang sering kami katakan. Ini adalah musim untuk teori-teori ganjil, namun kami sangat, sangat percaya diri pada itu semua," kata Axelrod. 

 
Mantan Presiden AS Bill Clinton yang berkampanye untuk Obama di Pennsylvania berusaha meyakinkan massa pendukung suami Michelle itu tentang perubahan yang lebih baik. 

 
"Saya di sini untuk Presiden Obama karena..dia punya banyak rencana yang lebih baik untuk masa depan," kata Clinton. 

 
Waktu pencoblosan akan dilaksanakan, Selasa 6 November atau Rabu (7/11) dinihari WIB. (ANT/AFP/Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.